Jumat, Maret 29, 2024

Peletakan Batu Pertama, Yayasan Gerakan Bunda Berbagi Asrama Putra

Must read

Pasaman Barat,dutametro.com.–Hanya memiliki satu asrama, sementara anak panti asuhan sudah mulai beranjak remaja.

Berangkat dari itulah, Yayasan Gerakan Bunda Berbagi membangun asrama putra yang peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Pasaman Barat Hamsuardi didampingi Kapolres Pasbar AKBP Agung Basuki, Ketua GOW Ny. Fitri Risnawanto, Pembina Yayasan Decky Harmiko dan stakeholder terkait lainnya, Kamis (2/2/2023) di panti asuhan tersebut.

Bupati Hamsuardi menjelaskan bahwa ia merasa bangga dengan semangat dari bunda atau kaum perempuan untuk berbagi pikiran dan materi di jalan Allah.

“Sebagai pengurus yayasan tentu banyak rintangan yang dilewati. Untuk itu, semua pengurus Yayasan Gerakan Bunda Berbagi ini harus kompak. Jangan sampai pertikaian yang membuat perpecahan dalam mengurus yayasan ini,” katanya.

Bupati Hamsuardi meyakini bahwa pengurus Yayasan Gerakan Bunda Berbagi merupakan golongan yang mengajak kepada kebaikan, sesuai dengan apa yang disampaikan dalam ayat-ayat Allah.

“Harus ada segolongan umat yang mengajak kepada kebaikan. Inilah salah satu umat itu, semoga kita bisa bergabung menjadi pengurus panti ini. Sebagai bekal bagi kita menuju surganya Allah,” ucap Hamsuardi.

Sementara itu, Kapolres Pasbar AKBP Agung Basuki mengatakan bahwa anak yatim piatu ini merupakan tanggung jawab yang dititipkan Allah kepada manusia, termasuk dirinya.

“Ternyata Panti Asuhan Yayasan Gerakan Bunda Berbagi ini terletak di belakang Mako Polres. Untuk itu, sudah menjadi tanggung jawab kita semua, termasuk kami di Polres,” katanya.

Ia menyebutkan, kedepan akan mengadakan program Jumat Berkah dimana setiap Jumat pagi ia bersama anggota akan mengumpulkan sebagian rezeki untuk disedekahkan. Sedekah itu nanti akan dibagikan kepada Yayasan Gerakan Bunda Berbagi.

Pembina Yayasan Gerakan Bunda Berbagi Decky Harmiko menjelaskan bahwa jumlah penghuni panti saat ini sebanyak 14 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak laki-laki dan 10 orang anak perempuan. Sementara diluar panti yang tetap disantuni sebanyak 60 orang anak. Untuk itu, ia berharap perhatian dari semua pihak.

“Setelah bangunan asrama putra, kami juga berencana untuk membangun panti jompo. Karena masih ada di luar sana orang tua yang butuh perhatian. Dengan adanya panti jompo nanti, orang tua yang tidak mendapatkan perhatian akan dirawat di panti asuhan tersebut,” ucapnya.

Luas bangunan asrama putra yang akan dibangun adalah 7×12 meter jenis semi permanen dengan target pengerjaan selesai selama tiga bulan. (*)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article