Kamis, Maret 28, 2024

Di Bawah Rintik Hujan, Para Penyair Gemakan Puisi di Pelataran PDIKM

Must read

HUJAN turun membasahi bumi Kota Serambi Mekkah sesaat sebelum para peserta Temu Penyair Asia Tenggara (TPAT) II-2022 akan menampilkan puisi yang telah mereka rangkai sebelum TPAT dimulai.

Di bawah rintik hujan, 13 perwakilan penyair yang telah lolos kurasi puisi, bersiap untuk menyuarakan karya yang telah mereka rangkai dalam kegiatan Petang Puisi di pelataran Rumah Gadang Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), Jumat (2/12) sore.

Ada yang tampil membawakan tema tokoh pejuang pendidikan dari Minangkabau khususnya Kota Padang Panjang seperti Rahmah El Yunusiyah, Buya Hamka. Hingga puisi yang bercerita tentang Kota Padang Panjang secara garis besar dengan judul “Mesir Van Andalas”.

Suasana PDIKM pun terasa sedikit berbeda tatkala ketiga belas penyair yang berasal dari perwakilan negara di Asia Tenggara serta dari berbagai kota di Indonesia, tampil lantang per bait puisinya dengan gaya pembawaan masing-masing.

Mereka yang tampil adalah Delorie Ahada (Payakumbuh), Sofyan RH Zaid (Jakarta), Zefri Arif (Brunei Darussalam), Alizar Tanjung (Padang), Andi Jusiman (Makassar), Aurelly Nada Salsabila (Pasaman), Eddy Pranata (Banyumas), Soeryadharma Isman (Padang Panjang), Dhe Sundayana (Jakarta), Chalvin Pratama (Pesisir Selatan), Budi Hatees (Padang Sidempuan) dan Jimmy Johansyah (Jakarta).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Padang Panjang, Yan Kas Bari, S.E yang turut menyaksikan kegiatan Petang Puisi tersebut, merasa terpukau dengan penampilan apik dari para penyair.

“Puisi yang ditampilkan para penyair sangat bagus. Walau diguyur hujan, mereka terlihat tetap semangat menunjukan performa terbaik membacakan puisi unggulan masing-masing,” ujar Yan.

Ia mengungkapkan, sebelum kegiatan Petang Puisi, para penyair terlebih dahulu diajak untuk berkunjung ke beberapa sekolah yang di Kota Padang Panjang serta ke Islamic Center untuk melaksanakan Salat Jumat dan wisata religi di sana.

“Usai pelaksanaan Salat Jumat, para peserta TPAT kita ajak untuk mengikuti tradisi Makan Bajamba dengan petatah petitih di dalam PDIKM. Para peserta tampak senang dan ingin kegiatan ini dijadikan calendar of event tetap sekali dua tahun di Kota Padang Panjang dan Insyaa Allah akan kita usahakan,” ungkapnya.

Salah seorang peserta TPAT, Djezlem Zainal yang berasal dari Negeri Melaka, Malaysia kepada Kominfo menyebutkan kesenangannya selama mengikuti kegiatan TPAT ini.

“Ini adalah kali kedua saya ke Padang Panjang. Pelaksanaan TPAT kali ini sangat banyak perubahan, baik dari segi pelaksanaan maupun tempat acara. Saya sangat senang selama berada di kota ini,” sebutnya.

Menurut Djezlem, sangat banyak pelajaran baik yang bisa diambil dalam kegiatan TPAT, terutama dari segi budaya dan adat istiadat yang ada di Minangkabau serta Kota Padang Panjang khususnya.

“Nantinya pengalaman baik yang kita dapat di sini, akan dibawa dan diceritakan ke masyarakat Malaysia. Kami juga akan menyampaikan kalau nak berkunjung ke Indonesia, jangan lupa datang ke Kota Padang Panjang. Kotanya sejuk dan makanannya enak, serta masyarakat di sini sangat ramah,” ucapnya. (*)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article