Kamis, Maret 28, 2024

Pasca Gempa, Sejumlah Rumah Wartawan di Pasbar Mengalami Kerusakan Berat

Must read

Pasca gempa bumi menguncang di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat sejumlah rumah wartawan bertugas di Pasbar mengalami kerusakan cukup parah di daerah itu.

Salah seorang wartawan (Scientia. Id) Idenfi Susanto (35) mengatakan, raumah orang tuanya di Nagari Kajai mengalami retak dinding dan sejumlah plafon juga hancur akibat gempa yang terjadi pada Jum’at 25 Februari 2022 lalu.

Selain itu, rumah martuanya di Bateh Pulai Pinaga tidak bisa dihuni karena penahan dinding dan besi putus sehingga dinding segi empatnya meranggang 10 cm, mengakibatkan bangunan rumahnya miring.

“Saat ini gempa susulan terus terjadi untuk sementara kami pindah ke tenda mengungsi,” katanya.

Hal yang serupa juga di alami salah seorang wartawan Harian Pos Metro (Jawa Pos Grup) Hendi (38) yang tinggal di pasa lakuk Jorong Tanjung Baruang Nagari Kajai mengatakan, rumahnya juga mengalami kerusakan cukup berat.

Ia terpaksa mengungsi karna rumahnya rusak berat dan tidak bisa dihuni lagi akibat gempa.

Istrinya Nelfi Ilana (34) serta anaknya Shafa Henfi Putri (12) dan Henfizia Salsabila (6) masih trauma ketika ada getaran sedikit langsung berteriak gempa dan lari.

Hendi menerangkan, kerusakan rumah diding bagian atas kiri kanan runtuh, seluruh dinding bagian rumah retak-retak, dinding kamar jebol, ruang tamu retak lebar.

Selain itu, pondasi retak bagian dibagian dapur dan tengah rumah. Kemudian isi rumah peralatan elektronik hancur, satu unit sepeda motor juga ikut tertimpa material rumah. Rumah tidak bisa dihuni karena di khawatirkan roboh tidak ada kekuatannya lagi.

“Untuk sementara kami mengungsi di daerah Jambak Jalur 10 Barat Kecamatan Pasaman ditempat rumah adik ipar martua yang ikut mengungsi. Ibu martua saya juga terkena batu bata saat gempa dan saat ini sudah keluar dari RSUD Jambak,” katanya.

Bagitu juga, rumah orang tua wartawan (Valora.com) Robi Irwan di Kajai juga mengalami kerusakan akibat gempa, dinding rumahnya retak dan dikhawatirkan jika ada gempa susulan akan roboh.

“Saat ini gempa susulan terus terjadi sehingga kami pindah ke tenda mengungsi untuk sementara,” katanya.

Selanjutnya, juga rumah salah sorang wartawan (Detik global News.com) Yulisman berdomisili di nagari persiapan Simpang Timbo Abu, Kecamatan Talamau rumah keberadaannya juga luluh lantak akibat guncangan gempa pada hari jum’at lalu.

“Bagian depan rumahnya patah pasang batanya dan termasuk singgok rumah ambruk juga pasangan bata pembatas kamar juga ambruk,” kata yulisman.

“Untuk sementara kami mendapatkan bantuan sembako dari para dermawan,” ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat serta dermawan lainnya terus menyalurkan bantuan kepada korban gempa dan melakukan pendataan beberapa kerusakan yang ada terdampak gempa. (*)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article