Kamis, April 25, 2024

Ketua DPD LSM Forkorindo Gunawan Dorong APH Lakukan Penyelidikan Terkait Dugaan PenyeleWengan Anggaran Proyek Pembangunan Septic Tank

Must read

Tulang Bawang,dutametro.com–Ketua DPD LSM Forkorindo Gunawan Dorong APH Lakukan Penyelidikan Terkait Dugaan PenyeleWengan Anggaran Proyek Pembangunan Septic Tank. Ketua DPD LSM Forum Komunikasi Rakyat Indonesia ( Forkorindo) Provinsi Lampung, Gunawan mendorong aparat penegak hukum (APH) dapat melakukan penyelidikan terkait dugaan penyelewengan anggaran proyek pembangunan 10 titik septic tank komunal di Kabupaten Tulangbawang tahun 2022.

Kalau kita lihat dari pemberitaan di beberapa media Massa baik cetak maupun online, dalam pembangunan proyek septic tank skala komunal yang bersumber dari DAK Santiasi TA 2022 sebesar Rp2, 8 miliar itu, terdapat beberapa indikasi yang menjurus adanya tindak pidana Korupsi.

Indikasi Korupsi terdapat dari beberapa item yaitu, adanya dugaan kekurangan volume item pekerjaan instalasi perpipaan sekunder (pipa limbah) dan pekerjaan instalasi perpipaan primer (Pip PVC sambungan rumah) dibeberapa titik lokasi pekerjaan, adanya informasi dugaan setoron 20% dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ke aparatur kampung untuk oknum Dinas, serta pemberian uang upah pembuatan Laporan pertanggung jawaban (LPJ) sebesar Rp 10 juta dari KSM kepada Tim Fasilitator Lapangan (TFL).

Kemudian lanjut Gunawan, terdapat perbedaan nilai anggaran. Berdasarkan penelusuran di Sirup.lkpp.go.id Pemerintah Kabupaten Tulangbawang nilai pembangunan proyek Sapti tank komunal tahun 2022 tertera pagu anggaran senilai Rp285 jutaan. Sementara di papan informasi proyek yang terpampang di Kampung Bawangsakti Jaya, Kecamatan Banjarbaru tertulis Rp248 jutaan.

“Ini bisa menjadi celah awal untuk Kejaksaan Negeri dan Polres Tulangbawang untuk melakukan penyelidikan dugaan di atas. Agar bisa ditindak lanjuti sesuai ketetapan hukum yang berlaku,” kata Gunawan, Minggu, 2 April 2023.

Ia berharap, 10 KSM yang menjadi lokasi pembangunan proyek tersebut dapat dipanggil oleh APH untuk dimintai keterangan, sehingga bisa jelas dan terang siapa saja yang bermain. Saya atas nama Forkorindo akan terus mengawal kasus ini hingga kemeja hijau, ” Saya akan kawal kasus ini sampai kemeja hijau” Tegas Gunawan.

“Kepada KSM saya berharap agar terbuka saja dalam memberikan informasinya. Jangan sampai dalam persoalan ini nanti ada yang dikambing hitamkan,” tegas dia

Berita sebelumya Dana Alokasi Khusus (DAK) sanitasi Rp 2.8 Milyar tahun 2022 di Bidang Ciptakarya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulangbawang (Tuba) untuk pembangunan Septik tank komunal (5-10 KK) di 10 titk tersebar di 10 Kampung dua Kecamatan diduga kuat jadi ladang korupsi berjamaah.

Empat titik berada di Kecamatan Banjarbaru yakni di Kampung Bawangsakti Jaya dengan pagu Rp 280 juta, Mekarjaya, Karyamurni Jaya dengan pagu Rp 280 juta, dan Pancakarsa Purnajaya dengan pagu Rp 280 juta, Sementara enam titik lain tersebar di Kecamatan Denteteladas yakni di Kampung Sungainibung Rp 280 jta, Mahabang Rp 280 jta, Kekatung Rp 280 jta , Waydente Rp 280 jta, Dentemakmur Rp 280 jta ,dan Pendowoasri dengan pagu Rp 280 jta.

Berdasarkan data yang berhasil diperoleh rincian item pekerjaan dari besaran pagu yang dianggarkan untuk satu titik sebesar Rp 285 juta/Kampung sebagai berikut, biaya operasional sebesar Rp 33 juta yang dipergunakan diantaranya untuk biaya ATK, transportasi, penggandaan laporan pertanggung jawaban (LPJ), sosialisasi dan pembelian obat dan peralatan K3.

Pada item pekerjaan jaringan perpipaan primer dianggarkan sebesar Rp 154 juta dengan rincian diantaranya sebagai berikut, pekerjaan pemasangan pipa SDR-41 dia 4″ sebanyak 758 M dengan biaya sebesar Rp 120 jutaan dengan harga satuan pekerjaan Rp 159 ribu/ M, fitting SDR-41 (Tee socket) dia 110 mm sebanyak 23 buah dengan satuan harga Rp 166 ribu/buah dengan total harga Rp 3,8 juta, fitting SDR-41 (Bend 90°) dia 110 mm sebanyak 45 buah dengan biaya Rp 5.8 juta dengan harga satuan pekerjaan Rp 128 ribu/ buah, dan pekerjaan pembuatan bak kontrol.

Item pekerjaan jaringan perpipaan sekunder pipa PVC lite D 4″ volume pekerjaan 250 M dengan anggaran sebesar Rp 42 juta dengan rincian pembayaran galian tanah sebesar Rp 1 juta, pekerjaan pipa lite D 4″ Rp 39 juta dengan satuan harga pekerjaan Rp 159 ribu/M. Dan terakhir item pekerjaan septic tank komunal sebanyak 5 titik dengan anggaran biaya Rp 46 juta satuan harga pekerjaan Rp 9 jutaan/ titik.

Dari hasil investigasi tim dilapangan banyak ditemukan gugaan kekurangan volume dibeberapa titik lokasi pekerjaan diantaran pekerjaan septic tank komunal di Kampung Panca Karsa Purna Jaya Kecamatan Banjar Baru, pada item pekerjaan jaringan perpipaan primer bak kontrol yang dibangun sebanyak 25 unit, pipa limbah SDR 41 dia 4″ yang terpasang sebanyak 40 batang atau (240 M), dan pemasangan pipa tidak menggunakan sambungan fitting SDR-41 (Tee socket) dia 110 mm dan fiting dan fitting SDR-41 (Bend 90°) dia 110 mm.

Pada item pekerjaan jaringan pipa sekunder yang menggunakan Pipa PVC lite D 4″ untuk saluran pipa dari WC warga menuju bak kontrol, kurang lebih 50 batang atau 200 M, rumah warga yang tersambung di septic tank komunal sebanyak 25 SR saja.

Bendahara KSM Kampung Pancakarsa Karsa Purnajaya Wahyudin mengatakan, pemakain pipa limbah SDR-41 sebanyak 40 batang (240 M), dan pipa PVC lite D kira – kira sebanyak 100 batang (400 M) untuk fiting kita hanya memakai Teel SDR-41 sebanyak 5 buah saja, jelas Wahyudin di Rumhnya kemarin (13/2/2023).

Untuk harga pipanya sendiri untuk pipa Oren SDR-41 Rp 450 ribu/btg , dan pipa PVC lite D 4 in dengan harga Rp 200 ribu/ btng, semua pipa kami beli dari perusahan pak H. Sahril pemilik Perusahaan pengesub Pipa, ujar Nya.

Kalau kelengkapan atribut kesalamatan kerja atau K3 tidak kami belikan, Kalau pembuatan laporan pertanggung jawaban (LPJ) Pendamping Kabupaten atau konsultan Ibnu.

Wahyudin menjelaskan,untuk besaran nominal anggaran yang diterima setelah dipotong pajak sebesar Rp 248 juta ” anggaran yang bersih kami terima setelah dipotong Pajak Rp 248 jutaan, saya lupa”

Dari anggaran Rp 248 juta 20% kami setorkan Kepada Kepala Kampung, uang setoran tersebut yang nantinya akan dibagi – bagikan oleh Kepala Kampung kepada Dinas PU dan kepada lainya, saya gak tau kepada siapa saja dan berapa besarnya uang tersebut akan dibagikan, yang lebih tahu Kepala Kampung, tanyakan langsung kepada beliau saja takut salah, jelas Wahyudin.

Ditempat yang sama Ketua KSM Kampung Panca Karsa Purnajaya Toyo mengatakan, untuk pembuatan LPJ kami serahkan kepada Tim Fasilitator Lapangan (TFL) Bapak Ibnu, kami erime beres, untuk upah pembuatan LPJ totalnya Rp 10 juta, dan uang itu tidak kami berikan sekaligus melainkan dua tahap, pembuatan LPJ tahap pertama kami berikan uang Rp 4 juta, dan LPJ tahap ke dua kami berikan uang sebesar Rp 6 juta, Ujar nya.

“Pembuatan LPJ kita serahkan ke pada Bapak Ibnu selaku Tim Fasilitator, kami hanya terima beres, kami bayar Rp 10 juta tapi uang itu gak kami kasih sekaligus melainkan dua taha, pembuatan LPJ tahap pertama kami kasih uang Rp 4 juta, sisanya Rp 6 juta kami kasih untuk pembuatan LPJ tahap ke dua” ujar nya.

Dugaan kekurangan volume juga terjadi pada pembangunan septic tank skala komunal di Kampung Bawang Sakti Kecamatan Banjar Baru, Siman salahsatu warga penerima manfaat Sambungan Rumah (SR) septic tank komunal (5-10 KK) Kampung Bawangsakti Jaya, Kecamatan Banjarbaru mengatakan, rumahnya menggunakan septic tank komunal tidak lepas dari persoalan ekonomi. Dia mengaku, untuk memasang pipa sekunder untuk menyambungkan WC miliknya dengan bak kontrol septic tank komunal mesti mengeluarkan dana pribadi.

“Saya hanya dikasih pipa PVC warna abu-abu saja untuk pemasangan disuruh gali dan pasang sendiri pipa dari wc ke bak kontrol, padahal rumah kawan yang lain itu digaliin semua,” kata Siman, saat ditemui, Jumat, 17 Februari 2023 lalu.

Dikampung yang sama warga penerima manfaat septic tank komunal yang enggan namanya disebutkan mengatakan, pipa skundernya di rumahnya belum dipasang karna dia belum bangun WC nya, untuk pipa sekunder atau pipa PVC abu-abu hanya dikasih 1 batang dengan panjang 4 meter saja, letak bak kontrol dibangun dibelakang dapur jaraknya kurang lebih 1 meter, untuk pembuangan air dari kamar mandi dan air cucian dibuang disiring depan rumah gak disambung ke septik tank komunal, ujarnya.

Ia melanjutkan untuk pembuangan air dari kamar mandi dan rumah kakanya yang juga penerima manfaat, air limbah tersebut di buang di galian tanah dibelakang rumah mereka masing-masing, untuk jarak tempat penampungan air limbah dari sumur milik warga sendiri hanya 5 – 7 m saja.

Berdasarkan papan informasi yang terpampang di lokasi proyek pembangunan tangki septik skala komunal di Kampung Bawangsakti Jaya bernilai Rp 248 378 100 terdiri dari pembangunan septik tank komunal lima (5) unit, Sambungan Rumah (SR) 30 rumah, 30 unit bak kontrol, perpipaan 408 meter, pelatihan tingkat masyarakat, dan biaya operasional.

Kepala Kampung Bawangsakti Jaya, Sunardi mengatakan dalam pembangunan proyek yang berasal dari Dinas PUPR Tulangbawang itu menghabiskan 78 batang (312 M) pipa PVC Lite D 4 dan 69 batang (414 M) pipa air limbah SDR-41.

“Itu sesuai RAB, sudah saya omongin sama kelompoknya jangan dikurangi dan juga jangan di lebihi,” kata dia.(Tim)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article