Jumat, Maret 29, 2024

24 PMI Ilegal Diamankan BP2MI Saat Penggerebekan di Hotel Penampungan Jakpus

Must read

Jakarta, Dutametro.com – Sebuah hotel yang menampung pekerja Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal di kawasan Senen, Jakarta Pusat digerebek Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Sementara penggerebekan ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat.

Menurut keterangan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengatakan “Atas laporan itu kami melakukan penggerebekan, demi mencegah kebocoran info, saya langsung bergerak dengan tim yang juga kami,” ujarnya, Kamis (1/6/2023).

Kemudian Benny mengatakan penggerebekan dilakukan pada Rabu (31/5) kemarin. Terdapat 24 perempuan yang merupakan PMI ilegal telah diamankan dalam penggerebekan tersebut.

Selanjutnya ujar Benny, “Total ada 24 yang kita amankan, penggerebekan ini dilakukan di salah satu hotel di Senen, Jakarta yang dijadikan tempat penampungan,” ujarnya.

Benny juga mengatakan 24 PMI ilegal itu berusia 21 hingga 48 tahun yang berasal dari Jawa, NTB hingga Lampung. Menurut pengakuan PMI tersebut mengatakan mereka bakal diberangkatkan ke Arab Saudi untuk bekerja sebagai pekerja rumah tangga.

Diungkapkam Benny, “Mereka akan diberangkatkan ke Timur Tengah Arab Saudi, sebagai pekerja rumah tangga. Mereka dari NTB, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur,” ujarnya.

Bahkan lebih lanjut, Benny mengatakan 24 PMI itu akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Dia menegaskan BP2MI terus berkomitmen memberantas sindikat PMI ilegal sesuai perintah Presiden Joko Widodo.

“Semuanya perempuan dan kita akan pulangkan ke kampung halaman masing-masing,” ujar Benny.

Ditambahkan Benny, “Ini sudah yang ke sekalian kali kita menggerebek, dan saya katakan komitmen untuk memberantas para sindikat ilegal sampai ke akar-akarnya, ini pesan Pak Presiden lindungi Pekerja Migran Indonesia dari ujung kaki sampai rambut,” imbuhnya.

Terlebih sebelumnya, BP2MI mengatakan telah memberikan lima nama yang diduga menjadi bandar besar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus penempatan TKI ilegal kepada Menko Polhukam Mahfud Md. Kelima orang itu disebut beroperasi di Batam.

Ditegaskan Benny, “BP2MI sudah memberikan lima nama kepada Pak Mahfud sebagai diduga bandar besar di Batam yang suka memberangkatkan di pelabuhan resmi ke Malaysia, Singapura, sudah kita kasih,” katanya, Selasa (30/5/2023).

Disamping itu Benny juga mengatakan para bandar TPPO ini kerap tak tersentuh karena dibekingi orang-orang yang punya kuasa. Dia berharap setiap lembaga berani bersih-bersih agar TPPO bisa diberantas.

Dituturkannya, “Kepada Pak Presiden saya sampaikan. Kenapa mereka untouch (tak tersentuh), bandar-bandar ini? Karena mereka dibekingi oleh oknum-oknum yang memiliki atributif-atributif kekuasaan di negara ini. Ini masing-masing tugas lembaga bersih-bersih. Di BP2MI, kemarin saya pecat, pemecatannya saya ekspos,” ucapnya.(H.A)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article