Sawahlunto, dutametro.com – Suara raungan Kereta api legendaris ‘Mak Itam’ bakal kembali terdengar ditelinga masyarakat Sawahlunto khususnya dalam momen libur lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 ini. Sempat mati suri pada 2014 lalu, kini raungan lokomotif uap legendaris E 1060 ‘Mak Itam’ mulai terdengar lagi. Suara raungannya mengembalikan ingatan warga ‘Kota Arang’ Sawahlunto akan kejayaan tambang batubara di masa lalu. ‘Mak Itam’ mengembalikan memori bagaimana lokomotif uap ini lalu lalang setiap hari membawa mutiara hitam hasil bumi Sawahlunto menuju Pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Zefnihan saat meninjau kesiapan pengoperasian ‘Mak Itam’ menyebut, Mak Itam tidak sepenuhnya bisa dioperasikan setiap hari dan jarak tempuhnya juga dibatasi hanya sampai stasiun Muarokalaban.
“Tapi tidak apalah, yang terpenting ikon wisata sejarah Sawahlunto itu kembali mengaung dan mengasap, serta diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata untuk datang ke Sawahlunto,” kata dia.
Sebagai ikon wisata sejarah Sawahlunto lanjut dia, Mak itam mempunyai magnet yang besar dalam menggaet wisatawan untuk berkunjung ke world heritage Sawahlunto.
“Sebelumnya kita juga telah melakukan pertemuan dengan jajaran PTKAI Divre II Sumbar, di Padang, membahas tentang kerja sama untuk operasional kereta api lokomotif uap E1060 ‘Mak Itam’ dalam mendukung pariwisata dan akses transportasi Kota Sawahlunto,” kata dia.
Salah seorang pelaku usaha Pariwisata, owner Dakoga Tour International, Insan Kamil Dakoga sangat menyambut baik kembali beroperasinya Mak Itam ini. Dia menyebut, Sawahlunto yang ditetapkan sebagai kota warisan dunia oleh UNESCO dengan Ombilin Mining Coal Heritage of Sawahlunto, sudah selayaknya menjadi tujuan wisata dunia, tentunya didukung dengan koleksi bangunan – bangunan tua peninggalan Kolonial dan sarana serta prasarana pendukung lainnya.
“Ditambah dengan aktifnya lokomotif uap pelaku sejarah penambangan batubara tertua di Indonesia itu, semestinya mampu membangkitkan dunia pariwisata Sawahlunto dan Sumatra Barat serta Indonesia. Kami pelaku usaha wisata berharap, menjadi bagian dalam bangkitnya pariwisata ini,” harap Insan.(rki)