Kamis, Maret 28, 2024

Masa Transisi atau Masa Pemulihan Pasca Gempa, Jelang Ramadhan di Masjid Raya Kajai Bakal di Bangun Tenda Tempat Ibadah

Must read

Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat bersama pengurus Masjid Raya Kajai akan membangun tenda tempat ibadah masyarakat menjelang bulan suci ramadhan, di masa transisi atau masa pemulihan pasca gempa.

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi meminta pendapat dari pengurus masjid tentang langkah yang musti dilakukan agar jamaah masjid raya Kajai masih bisa melakukan ibadah lima waktu.

Apalagi, bulan suci Ramadan tinggal hitungan hari. Sehingga diperlukan tempat ibadah yang nyaman untuk melakukan ibadah sholat tarawih dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan.

Di masa transisi atau masa pemulihan pasca gempa ini, bagi rumah masyarakat yang roboh diperlukan pondok darurat transisi mandiri.

“Kami kira begitu juga dengan tempat ibadah. Perlu juga kita buatkan tenda transisi tempat ibadah,” ungkapnya.

Hal itu tersampaikan berdasarkan hasil rembuk Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat, yang dipimpin Bupati Pasbar Hamsuardi bersama Wakil Bupati Risnawanto dan beberapa kepala OPD di lokasi masjid raya tersebut, Selasa (15/3/2022).

“Dari hasil kami rapat tadi di kantor, ada yang menyampaikan jika jemaah masjid butuh tempat sholat sementara. Makanya kami bersama stakeholder terkait datang langsung menyampaikan keinginan untuk membuat tenda sementara untuk beribadah bagi jemaah masjid ini,” kata Hamsuardi.

Bupati Hamsuardi juga menyarankan jika untuk pembangunan masjid kedepan disarankan bangunan semi permanen namun mewah.

Artinya bangunan masjid di buat setengah tiang dari bata, sisanya hingga ke atap dibuat dari bahan yang ringan.

“Hal ini dibuat dengan tujuan untuk menghindari reruntuhan. Apalagi, salah seorang jemaah masjid tersebut meninggal dunia ditimpa reruntuhan,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Bupati Risnawanto. Hal yang tidak kalah pentingnya yang dilakukan oleh pemerintah selain untuk menyediakan pondok darurat transisi mandiri atau Huntara, namun juga tempat ibadah yang nyaman.

“Masa transisi ini kan cukup lama, hingga 90 hari ke depan. Makanya kami dari pemerintah daerah perlu juga memikirkan bagaimana tempat ibadah, terutama untuk sholat berjamaah lima waktu ditambah dengan ibadah nanti di bulan Ramadhan,” katanya.

Dengan begitu, lanjut Risnawanto pendekatan diri kepada Allah ketika bencana salah satu upaya dari trauma healing. Sehingga masyarakat bisa nyaman dan memahami apapun yang terjadi di dunia ini berdasarkan kepada ketetapan dari Allah.

“Selain dari waspada dalam menghadapi bencana ini, kita juga harus yakin bahwa bencana itu datangnya dari Allah. Dengan kita kembali kepada Allah, semoga kita semua dilindungi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Hamsuardi dan Wakil Bupati Risnawanto juga melakukan peninjauan kepada korban gempa di sepanjang jalan yang mereka lewati. Termasuk Tahfiz Al-Qur’an yang roboh di wilayah tersebut. (*)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article