SITUBONDO. DutaMetro-Sebanyak 28 warga di Situbondo mendatangi Polres Situbondo, Jumat (19/11/21) siang. Pasalnya mereka yang menerima bantuan langsung tunai (BLT) secara double.
Junaidi salah seorang penerima BLT mengakui kaget setelah mengetahui bantuan yang diterima harus dikembalikan. Karena ia mendapat bantuan dari dua intansi, Polres dan TNI Situbondo.
Dilansir dari Media KuasaRakyat.com mengatakan, “Sebenarnya saya hanya sebagai penerima. Ya saya terima hak saya. Tapi kalau disuruh kembalikan karena terhitung double ya saya kembalikan,” ujarnya.
Dia mengatakan, kedepannya kepastian data yang menerima BLT harus lebih detail lagi. Karena pihaknya kesulitan untuk mengembalikan. Uang itu sudah banyak digunakan untuk kebutuhan hidup.
“Jumlah uang yang harus dikembalikan itu nominalnya sebesar Rp 1.200.000. Karena sudah kepakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari, terpaksa harus cari pinjaman dulu,” tuturnya.
Sementara itu, Wakapolres Situbondo, Kompol Pujiarto, SH mengatakan, setiap warga yang mendapatkan BLT jatahnya satu orang hanya satu. Namun data yang terdaftar berada di dua tempat, baik di Polres dan data yang dikeluarkan oleh TNI beberapa minggu yang lalu sehingga jatah yang mereka dapatkan doble.
“Jatah dobel yang didapatkan oleh warga Situbondo sebanyak 28 orang itu kami ketahui dari pemerintah pusat. Sehingga kami mengirim undangan kepada warga terkait untuk datang ke Polres Situbondo. Akibat dari jatah doble yang didapatkan, warga yang seharusnya mendapatkan BLT tidak kebagian untuk sementara waktu ini,” jelasnya.jumat 19/11/21 kemarin.
Pujiarto mengaku penarikan dana BLT berdasarkan instruksi pemerintah daerah. Dana yang nantinya dikembalikan akan diserahkan kepada warga lain sebelumnya sudah terdaftar mendapatkan BLT.
“Satu orang itu mendapat BLT sebesar Rp.1.200.000. Jadi mereka yang menerima dobel menjadi Rp.2.400.000. Namun mereka harus mengembalikan dengan nominal yang sama,” tambahnya.
Dia menambahkan warga yang menerima jatah double sangat kooperatif. Mereka datang dan langsung mengembalikan dana tersebut.
“Alhamdulillah mereka yang datang mengaku sadar, bahwa dana itu bukan hak mereka. Secara ikhlas mereka mengembalikan,” pungkasnya.
(Sun)