PADANG PANJANG, dutametro.com – Pawai Alegoris selain rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI), juga menjadi ajang kreativitas siswa se-Kota Padang Panjang.
Seperti yang terlihat pada pawai yang dilaksanakan Senin (19/8/2024) ini. Sekitar 7.500-an pelajar dari berbagai tingkatan, unjuk kepandaian dan kebolehan. Bermain musik, bermain peran dan memperagakan pakaian sesuai tema yang diusung sekolahnya.
Hal yang menarik tampak dari peragaan pakaian dari barang bekas yang dikemas dalam bentuk gaun, rumbai-rumbai, jas dan kostum robot yang dikenakan siswa. Pakaian dari barang bekas ini merupakan hasil karya siswa sebagai implementasi dari pelajaran karya seni.
Kepala SMP N 4 Kota Padang Panjang, Leli Suarni, M.Pd menuturkan, sekolahnya merupakan salah satu yang menampilkan peragaan busana dari limbah. Mereka juga peraih juara 1 Lomba Fashion Show Berbahan Limbah pada acara Gebyar 79 Kemerdekaan RI yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beberapa hari lalu.
“Inisiatif karya ini dimulai dari guru dan siswa. Sehingga bisa mengolah sampah menjadi sebuah karya yang unik. Tujuannya agar siswa tahu bahwa sampah ini bisa dibuat sebuah karya yang kreatif,” ungkapnya.
Dengan motto kelola sampah dengan bijak, diharapkan adanya karya dari limbah sampah ini, tidak hanya siswa dan guru saja, namun masyarakat juga bisa termotivasi mengolah sampah dengan baik.
Karya dari bahan sampah ini, telah banyak dirangkai siswa se-Kota Padang Panjang. Tidak hanya siswa SD yang terlibat, siswa tingkat SLTP dan SLTA juga turut meramaikan karya busana dari barang bekas ini.
Bahan yang digunakan dalam pembuatannya juga beragam. Mulai dari plastik, koran bekas, botol bekas, karung bekas, kertas bekas dan kardus bekas yang dirangkai sedemikian rupa. Sehingga menjadi busana yang indah dan unik.
Selain baju, rangkaian busana dari barang bekas ini juga dibuat dalam bentuk topi, tongkat dan sayap yang membuat parade pakaian dari barang bekas ini kian semarak.
“Kami berharap kreativitas dari bahan bekas ini akan lebih beragam lagi, khususnya di kalangan generasi muda. Sehingga limbah yang ada bisa dihasilkan menjadi berbagai macam produk yang bernilai jual,” ucapnya. ……. (Pulkani/ Rifki)