Serikat Tolong Menolong (STM) Cang Panah yang berdiri pada tahun 2019 suatu perkumpulan anak rantau bergerak dibidang, Adat Budaya Aceh, Dakwah Aswaja, Sosial Kemanuan, dan Siraturahmi Sesama Anak Rantau
Cang panah tidak menerapkan Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADART)tidak membentuk truktur kepengurusan, tidak memiliki ketua, Seketaris dan bendahara (KSB) yang ada hanya ketua delapan dan anggota,hal tersebut disampaikan salah satu pendiri Cang Panah, Rabu 20 / Juli 2022.
Zulkifli Hamzah salah satu pendiri Perkumpulan anak Rantau Aceh bernama Cang Panah pada jurnalis Dutametro.com
dikediamannya, Jalan Setia Budi Medan mengatakan Cikal Bakal lahirnya STM Cang Panah dari terjadi musibah terhadap salah satu Warga yang kurang mampu dan tidak memiliki status sosial,pada saat itu karena yang musibah adalah warga biasa yang berekonomi lemah satupun tokoh dan pejabat tidak ada yang hadir.
“Saat itu ada salah satu warga Aceh yang kurang mampu meninggal satupun pejabat tidak ada yang hadir maka saya dan beberapa teman sambil ngobrol – ngobrol muncul lah ide untuk membuat satu wadah atau kesatuan dengan tujuan bisa membantu masyarakat Aceh Khususnya juga warga lain tampa memandang status sosial, pangkat, kedudukan dan jabatan,alhamdulillah gagasan itu berjalan berkat doa, petunjuk dari ulama -ulama yang
bergabung didalam STM Cang Panah ini,ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli putra Panton Labu, Aceh sejak berdirinya Cang Panah sudah berhasil memulangkan 5000 warga yang meninggal dan terlantar baik dari Malasyia, Jakarta bahkan baru – baru ini dari Medan ke Aceh,jelasnya.
Masih Menurut Zulkifli Cang Panah selain mengutamakan misi kemanusiaan juga ikut melestarikan budaya dan adah Indatu Atjeh seperti acara Seumapa di pesta perkawinan, Rapai dan lain – lainnya.
Selain itu Cang panah yang sudah memiliki 400 lebih anggota tersebut ikut mendukung progam ke Kejari Pidie Jaya yaitu membuat sertifikat tanah wakaf,tutupnya.
(Herry).
