PADANG PANJANG, dutametro.com – Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kota, Sri Hidayani, S.E.Ak mengimbau para orang tua tidak menolak pemberian imunisasi polio pada anak. Menurutnya, anak berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik agar mereka sehat dan tidak mudah diserang penyakit.
Hal tersebut disampaikannya di sela-sela monitoring Vaksinasi Polio di PAUD Berkah Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT), Selasa (20/8/2024). Saat itu ia ingin memastikan seluruh anak-anak di PAUD mendapatkan vaksin polio sesuai jadwal.
Data Dinkes, sebanyak 40 anak PAUD Berkah, 35 orang di antaranya sudah diberikan vaksin polio dosis 2. Tiga orang sudah divaksin di Posyandu. Sedangkan dua orang tidak diizinkan orang tua.
“Kami memohon orang tua mengizinkan anaknya diimunisasi polio. Tentu saja mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena kalau sudah terkena penyakit polio akan tidak baik bagi anak. Sampai saat ini belum ada obat yg dapat menyembuhkannya,” ujarnya.
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr. Faizah, Sri Hidayani mengatakan, Pemerintah memiliki kewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh anak tanpa terkecuali. Termasuk pelayanan imunisasi. Harapannya para orang tua punya kepedulian dan tidak menghambat hak tumbuh dengan sehat.
Sementara itu, Faizah menuturkan, Oktober 2022 lalu ditemukan kasus Polio di Aceh dan Sumatera Utara. Mencegah penularannya, diadakan Imunisasi massal polio di Aceh pada November dan Desember 2022. Kemudian, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) pada Maret 2023.
Dikatakannya lagi, seharusnya 95% anak sudah diimunisasi agar terbentuk kekebalan komunitas atau kelompok. Namun Sumbar baru 61%. Oleh sebab itu, pelaksanaan vaksinasi polio di Sumbar tahun ini harus diulang lagi. Apalagi, kasus polio juga terjadi di Papua.
Pekan Imunisasi Nasional 2024 ini, sebutnya, dimulai pada 23 Juli 2024 sampai 11 Agustus 2024 untuk dosis 1.
Pada 12 Agustus sampai dua minggu ke depan untuk dosis kedua dengan sasaran anak umur 0-7 tahun, 11 bulan.
“Imunisasi polio berupa tetes yang rasanya manis dan disukai anak-anak. Insyaallah tidak ada efek sampingnya. Sampai kemarin capaian Kota Padang Panjang untuk dosis 1 baru 71,2% dan dosis 2 baru 40,5%,” ungkapnya……. (Pulkani/ harris)