Kamis, April 25, 2024

17 ABK WNI Hilang Dalam Insiden Terbaliknya Kapal Ikan China

Must read

Beijing – Berdasarkan hasil penyelidikan terkait insiden terbaliknya kapal penangkap ikan di perairan Samudera Hindia pekan lalu, pemerintah China menyebutkan tidak ada korban selamat. Dari total 39 Anak Buah Kapal (ABK) yang dibawa kapal itu, 17 ABK diantaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Sementara insiden kapal penangkap ikan bernama ‘Lupeng Yuanyu 028’ itu terbalik di perairan Samudra Hindia bagian tengah pada Selasa (16/5) pekan lalu. Sedangkan mengenai penyebab terbaliknya kapal itu masih belum diketahui secara jelas.

Diketahui sebanyak 39 ABK yang ada di kapal dilaporkan hilang usai insiden terjadi. Keseluruhan para ABK itu terdiri atas 17 warga China, 17 WNI dan lima warga Filipina.

Menurut Kementerian Transportasi China, menyebutkan “Dari analisis terhadap kapal yang terbalik… diperkirakan tidak ada yang selamat dari kapal tersebut,” sebutnya saat merilis hasil penyelidikan awal pemerintah via akun media sosial resmi mereka pada Selasa (23/5) waktu setempat.

Adapun kapal penangkap ikan itu terbalik di dalam zona pencarian dan penyelamatan Australia yang luas. Sedangkan Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian, menuturkan bahwa lokasi terbaliknya kapal berada pada jarak 5.000 kilometer di sebelah barat Perth, ibu kota negara bagian Australia Barat.

Kemudian Kementerian Transportasi China, pada Selasa (23/5), menyatakan para petugas penyelamat telah menjelajahi area perairan seluas 64.000 kilometer persegi dan ‘tidak menemukan tanda-tanda korban selamat’.

Bahkan dalam pperasi pencarian korban hilang turut dibantu beberapa negara seperti Australia, India, Sri Lanka, Indonesia, Maladewa dan Filipina

Menurut laporan media pemerintah China pada Senin (22/5) menyebut sedikitnya tujuh jenazah telah ditemukan oleh kapal-kapal penyelamat China dan Sri Lanka. Namun sejauh ini tidak dijelaskan lebih lanjut soal identitas dan asal kewarganegaraan ketujuh jenazah yang ditemukan itu.

Sementara Australia sendiri mengirimkan tiga pesawat dan empat kapal dalam upaya pencarian dan penyelamatan itu.

Kemudian ditambahkan oleh Kementerian Transportasi China bahwa operasi pencarian dan penyelamatan telah diturunkan levelnya menjadi ‘penyelidikan skala kecil selama 48 jam’ sejak Selasa (23/5) pagi waktu setempat.(H.A)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article