Blitar,dutametro.com.-IMAM DERMAWAN BAGONG KUSUMO dan MASYARAKAT PUNYA GAWE BERSIH DESA BUTUN.Keadaan Desa tentunya berbeda beda, Biografisnya dan Adat Istiadatnya dalam bermasyarakat, ada lunak dan keras dalam menerapkan suatu hakekat aturan Desanya.
Suatu Tradisi Turun Temurun untuk menghormati Seorang Tokoh Babat Desa sangatlah dihormati dan dipegang teguh oleh masyarakat penghuni Desa tersebut.
Peringatan Tersebut biasa disebut Hari Jadi ( Kabupaten/ Kota ), tetapi diDesa biasa dinamakan BERSIH DESA atau KELURAHAN, yang mana untuk menghormati Para Tokoh Pembabat ataupun Pamengku Desa dahulunya.
Tokoh atau Cikal Bakal (Jawa) atau juga Pamengku Pertama Desa biasanya mempunyai suatu Adat yang sangat Kental dan tentunya berhubungan dengan acara sepiritul yang biasanya tidak dapat dihilangkan sampai turun temurun.
Kebiasa masyarakat Desa tersebut tentu sebelum mengadakan hal kegiatan apa yang sudah direncanaka, tentu hal pertama adalah Nyadran( Jawa ), untuk mohon restu memulainya kegiatan.
Seperti yang dilakukan masyarakat Butun Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar ini, sebelum melaksanan kegiatan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk(23-06-2023) dihalaman rumah Kepala Desa(Kades) Butun.
Kades Butun ( IMAM DERMAWAN BAGONG KUSUMO) melaksanakan Bersih Desa bahu membahu dengan masyarakatnya yang guyub rukun itu, meminta agar dalam melaksanakan kegiatan selalu lancar.
Pagelaran Wayang Kulit sebagai hiburan sekaligus tumpahan rasa bersyukur kepada TUHAN, dimana Desa Butun selalu dalam keadaan
Aman dan Damai dimasa mendatangnya.
Bagong ( Julukan Kesehariannya )Kades Butun dan masyarakatnya mengucapkan Puja dan Puji Syukur kepada TUHAN dimana Desa Butun selalu baik dalam perekonomiannya serta selalu bersahaja.
Dalam acara Wayang Kulit itu juga hadir MUSPIKA, semua Kepala Desa dan Sekdes SE Kecamatan Gandusari, juga dari Aparat Kejaksaan Blitar, semuanya membaur dengan masyarakat tanpa memandang tinggi rendahnya Jabatan. (SA)