Sumatera Barat (Sumbar) dengan berbagai hasil alamnya merupakan rumah bagi bahan baku produk-produk farmasi. Oleh sebab itu Sumbar juga menjadi lahan subur untuk segudang aktivitas kewirausahaan farmasi, yang di dalamnya mencakup aktivitas produksi dan inovasi produk farmasi atau lebih dikenal dengan istilah Pharmapreneur.
Demikian disampaikan Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, saat membuka acara Temu Alumni Nasional dan MUBES V Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Farmasi Universitas Andalas (Unand) tahun 2022, di Hotel Pangeran Beach, Padang, Sabtu (23/7/2022).
Acara yang bertema “Yuk Jadi Pharmapreneur Hebat Melalui Dukungan Komunitas” itu menurut gubernur sangat sejalan dengan program unggulan Sumbar yakni menciptakan 100 ribu enterpreneur hingga tahun 2024 mendatang.
“Jadi entrepreneur di bidang farmasi sangat sejalan dengan progul yang kami usung. Saat ini Pemprov Sumbar juga telah berhasil menelurkan kurang lebih 20 ribu pelaku usaha baru di Sumbar,” kata gubernur.
Selain itu, peran alumni Farmasi Unand, harap gubernur, dapat menurunkan angka pengangguran di Sumbar secara siginifikan.
“Tema ini memperlihatkan secara eksplisit bahwa kepedulian alumni Universitas Andalas dalam berkontribusi nyata dalam mendorong penciptaan enterpreneur-enterpreneur baru, pelaku usaha pelaku usaha baru,” tuturnya.
Selain itu ia juga berharap Pharmapreneur dan Alumni Farmasi Unand dapat melihat potensi produksi gambir di sumbar, pasalnya 80 persen dari total produksi gambir nasional itu berasal dari Sumbar. Namun saat ini stabilitas harga gambir menjadi persoalan.
“Saya harap adanya peran dari farmasi dalam pemanfaatan produk gambir. Kedepan kita akan mengadakan FGD terkait permasalahan hilirisasi gambir ini. Karena produksi gambir sendiri dianggap sebagai barometer gambir nasional, hal tersebut diakui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,” imbuh gubernur.
Senada dengan hal itu, Dekan Fakultas Farmasi Unand, Fatma Sri Wahyuni, juga berharap para alumni harus bisa bersinergi dengan para tokoh masyarakat, serta menuangkan pemikiran-pemikiran hebatnya untuk kemajuan pembangunan daerah.
“Selain menuangkan pemikiran tapi juga dalam hal fasilitas kampus juga disumbangkan oleh para alumni, seperti Masjid Adz-Zikra yang diresmikan oleh Gubernur pada bulan Februari yang lalu,” katanya.
Ketua IKA Farmasi Unand, Andalas Rustian mengatakan sebanyak 1800an alumni Fakultas Farmasi Unand yang bekerja dari sabang sampai merauke, selain bekerja di bidang farmasi mereka juga ada yang menjadi ASN, pengusaha, akademisi, bahkan mereka juga berkiprah di lembaga masyarakat baik tingkat nasional maupun internasional. (Via/MMC)
Diskominfotik Sumbar