Jumat, April 19, 2024

1 Guru Tewas-5 Luka Gegara Murid Ngamuk Bawa Pisau ke Sekolah

Must read

Brasilia, Dutametro.com – Sedikitnya lima orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan pisau itu yang dilakukan oleh seorang murid berusia 13 tahun di Brasil. Murid tersebut ngamuk sambil menikam satu gurunya hingga tewas dalam tindak penyerangan yang terjadi di sebuah sekolah negeri di kota Sao Paulo.

Sementara seperti dilansir Reuters, Selasa (28/3/2023), murid laki-laki yang tidak disebut namanya itu telah diamankan dan dibawa ke kantor polisi setempat untuk diinterogasi, dengan didampingi orangtuanya.

Menurut keterangan Sekretaris Keamanan Publik Guilherme Derrite menuturkan bahwa kelima korban luka terdiri atas tiga guru dan dua siswa.

Sedangkan sekretaris pendidikan Sao Paulo Renato Feder menyatakan kondisi para guru lainnya yang terdampak insiden itu tidak membahayakan nyawa mereka dan luka-luka yang para siswa tergolong ringan.

Kemudian Feder juga mengumumkan bahwa masa berkabung selama tiga hari akan ditetapkan untuk menghormati guru yang tewas dalam serangan itu.

Hingga saat ini belum diketahui jelas apa motif di balik serangan mematikan ini. Ditambahkan Feder menilai bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi soal motif dan menegaskan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh.

Kemudian dalam pernyataan lebih lanjut, Derrite menjelaskan bahwa kepolisian militer biasanya akan berupaya menyelamatkan sang guru yang menjadi korban dengan menerbangkannya menggunakan helikopter.

Namun karena sang guru mengalami serangan jantung usai serangan itu, maka upaya penyelamatan dilakukan via jalur darat dan sangat disayangkan, sang guru akhirnya meninggal dunia.

Aksi siswa tersebut terhenti setelah seorang guru pendidikan jasmani yang ada di sekolah itu berhasil melumpuhkan siswa yang melakukan penyerangan.

Disebut Derrite, “Itu merupakan tindakan yang heroik,” ujarnya dalam pernyataannya.

Kemudian imbuhnya, “Dialah yang mengamankan penyerang dan memastikan pisau dirampas dari penyerang. Jika bukan atas tindakan heroik guru ini, tragedi ini pasti akan jauh lebih besar,” merujuk pada guru pendidikan jasmani yang berjenis kelamin perempuan itu.(H.A)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article