Sabtu, April 20, 2024

Wabup Nias Resmi Buka Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan Gido

Must read

NIAS,dutametro.com.-Pemerintah Kabupaten Nias laksanakan Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan Gido, Kabupaten Nias bertempat di Balai Serba Guna Kecamatan Gido. Kamis, 25/05/2023

Camat Gido, Augusman Gulo selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Gido dalam laporannya menyampaikan bahwa Tim Percepatan Penurunan Stunting Kecamatan Gido sampai dengan saat ini telah melakukan berbagai langkah-langkah Percepatan Penurunan Stunting melalui Penetapan Lokus Desa Stunting Kecamatan Gido Tahun 2023 dan Melaksanakan Rencana Aksi di Kecamatan Gido.

”Melalui upaya tersebut di atas dan berkat dukungan dari berbagai pihak, angka stunting Kecamatan Gido mengalami penurunan yakni  bulan April tahun 2022 turun 13,69% dibandingkan angka stunting pada tahun 2021 sebesar 25,3% berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).”ungkapnya

Sementara itu, pada tahun 2023 Pemerintah Pusat mengharapkan prevalensi stunting dapat diturunkan pada angka 17%, tentunya, dibutuhkan kerja keras TPPS Kecamatan Gido dan seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Gido pada tahun 2023 atau 2024 menjadi 14%.’ tambah camat

Rembuk stunting Kecamatan Gido yang dilaksanakan pada hari ini bertujuan untuk menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, menyusun program untuk penurunan stunting, merumuskan intervensi gizi untuk mengatasi penyebab langsung dan mengatasi penyebab tidak langsung. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya Komitmen Bersama yang dituangkan dalam bentuk Rencana Tindak Lanjut dalam penanganan penurunan stunting di Kecamatan Gido.” laporan camat Gido

seterusnya Wakil Bupati Nias, Arota Lase dalam arahan dan bimbingannya mengatakan bahwa masalah stunting hingga saat ini merupakan masalah nasional yang mendapat prioritas utama dimana hal ini terjadi akibat kurang gizi dalam waktu yang lama atau terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak atau umur 2 tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan) sehingga menimbulkan gangguan pertumbuhan pada anak (pertumbuhan fisik dan otak) sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan berpikir.” katanya

Ia menegaskan agar seluruh tenaga medis UPTD Puskesmas Hiliweto Gido, Kader Posyandu dan yang bekerja pada fungsi-fungsi pelayanan kesehatan agar berperan aktif dalam pelayanan kepada masyarakat terutama dalam mensosialisasikan peningkatan kesadaran pemenuhan gizi terhadap anak, merubah pola asuh serta melakukan berbagai langkah yang dirasa perlu guna mewujudkan generasi baru yang sehat, cerdas dan berkualitas baik dari segi fisik maupun mental.

”Saya mengharapkan kepada kita semua untuk mau dan mampu berperan sebagai agen perubahan sehinga memberi kontribusi nyata terhadap upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Nias. Semoga komitmen dan upaya kita bersama untuk mewujudkan masyarakat nias yang sehat, mandiri, dan sejahtera mendapatkan ridho dari Tuhan yang Maha Kuasa.” harapnya
(Kom/herman)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article