Kamis, April 25, 2024

Pemkab Kepulauan Mentawai Belajar Penurunan Stunting Ke Pemerintah Kabupaten Solok

Must read

Arosuka.dutametro.com – Inovasi sistim serta program penurunan angka Stunting yang dikemas oleh pemerintah kabupaten Solok, mendapat lirikan pemerintahan lainnya. Berkaitan dengan itu, tepatnya pada Senin, 30 Januari 2023, diruang rapat Bapelitbang kantor Bupati Solok, pemerintahan tersebut menerima kunjungan pemerintahan Kepulauan Kabupaten Mentawai.

Rombongan Pemkab Mentawai dipimpin oleh Sekda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rinaldi, sementara itu mewakili Bupati Solok, rombongan diterima oleh Staf Ahli Sekda Bidang Pemerintahan, Kemasyarakatan dan Kesra, Mulyadi Marcos.

Dipertemuan itu, Sekda Rinaldi mengatakan, kedatangannya dan rombongan bertujuan untuk beraudiensi terkait program penurunan Stunting yang dijalankan oleh pemerintah kabupaten Solok.

Kami mengucapkan terimakasih atas sambutan ini, dan karena kami tau kemana harus bertanya, memicu kunjungan ini kami lakukan ke pemerintah kabupaten Solok, kata Rinaldi mengawali paparannya.

Sekda Kabupaten Kepulauan Mentawai itu mengakui, kasus Stunting didaerah yang dipimpinnya itu masih tinggi, dan demi masyarakat kepulauan Mentawa yang ada, kami mengharapkan ada referensi dari Pemkab Solok tentang sistim dan program untuk penanganannya.

Menyikapi paparan yang disampaikan itu, Staf Ahli Sekda Kabupaten Solok memaparkan segala program dan upaya yang dilakukan untuk menurunkan kasus Stunting didaerah setempat.

Menurut Mulyadi Marcos, diantara program yang dijalankan adalah memberikan makanan tambahan (PMT) kepada balita, serta mendirikan Pos Gizi disetiap nagari yang ada. Pemerintah melakukan pencegahan Stunting dimulai dari dini, yakni memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak anak.

Program yang tidak kalah pentingnya dan harus dilakukan, adalah sinergitas seluruh stakeholder yang ada termasuk melibatkan dinas dinas atau instansi yang ada dilingkup pemerintahan kabupaten Solok.

Dari program yang berjalan, dan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), pada tahun 2021 kasus Stunting di Kabupaten Solok berada pada angka 40.1%, setelah program berjalan, angka itu turun secara signifikan diangka 24.2 % pada tahun 2022.

” Kita sukses mengerucutkan angka Stunting dikabupaten Solok dengan besaran keberhasilan 15,9%, dari keberhasilan itu, mengantarkan kabupaten Solok diperingkat teratas di Sumatera Barat ” tandas Mulyadi Marcos mengakhiri.** (F.Siska)

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article