Guna menjalankan edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang Panjang laksanakan Survei Status Gizi atau yang dikenal dengan istilah Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kamis (6/10).
Kepala Dinkes selaku Ketua Pelaksana SSGI, dr. Faizah didampingi Kepala Bidang Kesmas dan P2P, Rahmaisa, SKM selaku Koordinator Operasional, langsung terjun ke lapangan melaksanakan supervisi. Untuk melihat langsung dan melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengumpulan data tersebut. Kegiatan ini dimulai sejak 6 September dan akan berakhir pada 11 Oktober.
“Pengumpulan data ke lapangan merupakan bagian terpenting dari SSGI ini. Kehati-hatian enumerator melaksanakan pengukuran tinggi dan panjang badan, penimbangan berat badan dan wawancara dengan orang tua bayi/balita sangat diperlukan. Sehingga data yang akan disimpulkan nanti benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujar Dokter Faizah.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan. Di antaranya rekruitmen enumerator, workshop enumerator, validasi data ke lapangan dan pengumpulan data ke lapangan. Hasil pendataan ini akan dijadikan patokan untuk menetapkan status stunting Kota Padang Panjang 2023 mendatang.
“Sistem pelaksanaan survei ini, enumerator melakukan pengumpulan data ke lapangan dan langsung dientrikan ke dalam aplikasi milik Kemenkes. Berdasarkan data tersebut, muncullah status gizi bayi dan balita yang menjadi sampel dari survei. Sehingga dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dari enumeratornya agar data stunting Kota Padang Panjang 2023 bisa sesuai dengan yang ditargetkan, yaitu 14 %,” tambah Rahmaisa. (shintia)