Viral, Usai Ancam Kombes Hengki Haryadi, Hercules Minta Maaf

More articles

Jakarta, Dutametro.com – Sebuah video yang menayangkan Rosario de Marshall alias Hercules mengancam Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi viral di media sosial. Namun diketahui usai aksi viralnya tersebut, Hercules meminta maaf atas ucapannya tersebut.

Sementara itu dalam potongan video yang ada, Hercules tampak berbicara di atas podium. Terlihat dia dengan baju merah, berapi-api menantang Hengki Haryadi.

Seperti ucapan Hercules, “Kombes Hengki Haryadi ya, gue nggak takut sama dia. Kau kecil Hengki Haryadi. Anggota saya ada 1.000.400, ini biar Pak Kapolri, Pak Sigit biar dengar saya bicara ini,” katanya di video.

Akan tetapi, belakangan Hercules menyampaikan permintaan maaf. Ia mengaku pernyataannya itu hanya spontanitas.

Dalam penyampaian maafnya Hercules mengatakan, “Saya, Hercules, pertama mengucapkan minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Hengki atas kemarin kejadian salah paham mengenai orang memberi berita ke saya. Pak Hengki katanya ada TO saya, ada target saya, ternyata itu terhadap orang itu, ternyata salah sampai ke acara saya, ada sedikit spontanitas di luar kesadaran, iya, ada saya mengeluarkan kata-kata yang kurang baik,” ujarnya.

Kemudian dia kembali menegaskan permintaan maafnya kepada Hengki Haryadi. Selain itu, Hercules meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

Seperti disebutkan Hercules, “Saya pribadi mohon kepada teman-teman media tidak usah terlalu diperpanjang tidak usah terlalu diekspos-ekspos berita ini. Jadi itu aja yang saja sampaikan terimakasih dan mohon maaf juga kepada Bapak Kapolri, mohon maaf juga kepada Bapak Kapolda Metro Jaya dan minta maaf sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ke depannya akan lebih baik,” imbuhnya.

Tanggapan Hengki Haryadi

Terkait hal itu Hengki Haryadi angkat bicara soal video viral Hercules tersebut. Hengki Haryadi memaafkan Hercules.

Kemudian sebut Hengki, “Setelah viral, tiba-tiba Hercules minta maaf. Sebagai insan beragama, kalau orang minta maaf, ya kita maafkan,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Jumat (9/6/2023).

Akan tetapi, Hengki menegaskan, jika Hercules melakukan tindak pidana di kemudian hari, tiada alasan baginya untuk meminta maaf.

“Tapi kalau buat salah ya nggak ada alasan,” tegas Hengki.

Selanjutnya Hengki menegaskan pihaknya tidak akan berkompromi dengan praktik premanisme. Ia kemudian menyinggung fenomena silence sound, suara-suara diam di masyarakat yang ditindas premanisme.

Dibeberkannya, “Kadang-kadang mereka ini ya korban-korban ini menjadi korban juga takut untuk melaporkan itu. Dari dulu seperti itu dan ini fenomena ini kita temukan juga di daerah-daerah,” kata dia.

Bahkan menurut Hengki mengungkapkan premanisme acap kali berdampak pada intervensi dan intimidasi kepada para pelapor yang sering mencabut laporannya. Sehingga hal tersebut menciptakan keresahan di masyarakat.

“Fenomena ini kita temukan juga di daerah-daerah kadang-kadang dia cabut laporan cuman diintimidasi ini daripada aksi-aksi premanisme ini. Ini menciptakan perasaan keresahan ini memang spesifik untuk premanisme,” imbuhnya.

Seperti diketahui Hercules pernah ditangkap oleh Hengki Haryadi. Saat itu Hengki Haryadi menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat, menangkap Hercules atas aksi premanisme di kawasan Jakarta Barat.(H.A)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest