Pessel, dutametro.com- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengajak Persatuan Perawat Seluruh Indonesia (PPNI) bersinergi mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di wilayah tugasnya.
Bupati Rusma Yul Anwar menilai perawat merupakan ujung tombak terwujudnya pelayanan dasar kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat, seiring visi-misi daerah selama lima tahun ke depan yang fokus pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Salah satu faktor pembentuknya adalah kualitas kesehatan masyarakat misalnya seperti usia harapan hidup,” ujar bupati ketika membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) PPNI Sumatera Barat di Painan (12/03/2022).
Pembukaan dihadiri Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadillah, Ketua DPW PPNI Sumatera Barat Meta Suprinel, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Ari Yuswandi dan organisasi profesi kesehatan lainnya.
Bupati melanjutkan pemerintah kabupaten sangat menyadari keberhasilan program peningkatan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah tak terlepas dari ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni dan mampu berdaya saing.
Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah melalui pelayanan kesehatan gratis yang telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
“Kami targetkan akhir tahun perencanaan tidak ada lagi masyarakat kurang mampu yang tidak terlayani jaminan kesehatan gratis,” sebut bupati.
Karena itu kata bupati keberadaan PPNI sangat berarti demi terwujudnya visi-misi daerah. Bupati berharap segenap tenaga perawat memberikan pelayanan terbaiknya di Pesisir Selatan.
Selain itu secara organisasi pemerintah kabupaten juga berharap PPNI mampu memberikan sumbang pikiran, sehingga program pembangunan bidang kesehatan tercapai sesuai target yang ditetapkan.
Apalagi perawat merupakan salah satu profesi mulia, bahkan perawat turut berkiprah bersama para pejuang pendiri bangsa dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Merdeka.
“Dengan demikian, kami dari pemerintah kabupaten berharap tenaga perawat dan PPNI terus memberikan kontribusinya pada bangsa dan negara ini, khususnya di Pesisir Selatan,” tutur bupati.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik IPM Kabupaten Pesisir Selatan tercatat 70,03 atau naik 0,13 dari tahun sebelumnya yang hanya 60,90.
Salah satu faktor pemicu peningkatannya adalah membaiknya indeks usia harapan hidup di Pesisir Selatan dari 70,86 pada 2020 meningkat menjadi 70,96 di 2021.
“Pada 2026 pemerintah kabupaten dalam RPJMD mematok IPM 71,68, dengan angka usia harapan hidup 71,92,” kata bupati.
Pada kesempatan itu bupati menyampaikan apresiasinya terhadap PPNI yang telah menjadikan daerah berjuluk ‘Negeri Sejuta Pesona’ itu sebagai lokus penyelenggaraan Muswil.