Dengan tema “Coloring Spenfour with English”, SMPN 4 menggelar Spenfour English Camp. Sebuah kegiatan yang bertujuan menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris serta menanamkan pembiasaan keterampilan berbicara dalam bahasa internasional tersebut.
Bekerja sama dengan instruktur dari DNY Home Learning, kegiatan Spenfour English Camp berlangsung selama tiga hari, dibuka kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) diwakili Kasi Pembinaan Karakter Siswa, Aslinda Mora, M.Pd, Senin (13/11). Turut hadir, Pengawas Sekolah, Zulkifli, M.Pd.
Kepala SMPN 4, Lely Suarni, M.Pd menyampaikan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan pengetahuan dan minat siswa terhadap bahasa Inggris.
Dalam pembelajaran bahasa Inggris, sebut Lely, terdapat empat kemampuan komunikasi yang harus dikuasai siswa yaitu kemampuan mendengar, berbicara, menulis dan membaca. “Semua kemampuan tersebut sangat penting untuk dikuasai siswa,” ujarnya.
SMPN 4, sebut Lely, perlu mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan dan memacu keberanian siswa untuk mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggris.
“Maka diadakanlah kegiatan menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi, di setiap kegiatan dalam bentuk aktivitas berkelompok, berupa permainan interaktif dan kompetitif antara siswa,” jelasnya.
Kegiatan ini diikuti 160 siswa yang terbagi atas rangking lima besar dari 16 kelas, anggota OSIS, Pramuka, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan anggota Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). “Mereka ini diharapkan dapat memberikan warna dan memotivasi teman-temannya yang lain menyukai bahasa Inggris,” sebutnya.
Sementara itu, Aslinda Mora menjelaskan, bahasa Inggris sesuatu yang penting saat ini. “Selain bahasa internasional, apa yang kita buka di internet saat ini selalu ada hubungan dengan bahasa Inggris. Tidak ada alasan lagi menganggap bahasa Inggris itu sulit,” katanya.
Belajar bahasa Inggris, sebutnya, harus tahan banting. “Jangan pernah takut. Berani berbicara, berani salah. Komunikasi inti berbahasa. Selagi nyambung, nggak ada masalah. Jangan pernah takut. Kita harus punya tekad yang kuat. There is nothing without practice,” tuturnya.
Sementara itu, Zulkifli menyebutkan, membudayakan bahasa Inggris di sekolah merupakan sebuah tantangan. Menurutnya, belum ada sekolah yang bisa mempraktekkan budaya bahasa Inggris dengan baik.
“Kalah dengan bahasa ibu, kalah dengan bully. Itu yang menjadi tantangan yang harus kita hadapi. Semoga 160 siswa yang mengikuti English Camp ini menjadi pionir membangkitkan budaya berbahasa Inggris di SMPN 4 ini,” pungkasnya. (harris)