Kiplik Juru Kunci Lobang Mbah Soero, Ungkap Bahagia Dampingi Wisatawan

More articles

Sawahlunto, dutametro.com – Jika traveler berkunjung ke Sawahlunto dan berwisata ke museum situs lobang tambang batubara Mbah Soero, traveler akan bersua dan akan dipandu oleh pria paruh baya ini. Ya, Sudarsono yang akrab disapa Kiplik akan membawa traveler untuk mengarungi perut bumi yang berisikan emas hitam atau batubara.

Rata rata sebut Kiplik, rombongan wisatawan yang akan masuk ke lubang Mbah Soero dibatasi maksimal 25 wisatawan dalam satu kali kunjungan, dan pengunjung kata dia harus memakai perlengkapan seperti sepatu saffety dan helm pengaman kepala sesuai SOP masuk ke Lubang Mbah Soero.

Bagi Kiplik, kehadiran destinasi Lubang Tambang Mbah Soero memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupannya. Pria lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) jurusan bangunan 1993 ini pernah menjadi pekerja tambang, dan mengawali pertemuannya dengan Lubang Mbah Soero semenjak penggalian awal.
“Awalnya menjadi pekerja harian ketika lobang ini dibuka. Alhamdulillah setelah lobang terbuka, dengan beragam pengalaman ketika membuka lobang, saya ditawari menjadi guide dan saya terima,” kenang dia.

Menurut Kiplik, pembukaan Lubang Mbah Soero yang diwarnai beragam cerita mistis itu memakan waktu hingga lima bulan pengerjaan. Dimulai 2007 lubang yang awalnya dipenuhi air itu barus diresmikan pada April 2008.
“Untuk memompa air dan mengeringkan lubang saja membutuhkan 23 hari. Hal itu disebabkan begitu banyaknya rembesan air didalam lubang, air didalàm lubang harus dipompa tiap hari, karena lubang tambang yang memiliki enam level dengan kedalaman mencapai 30 meter itu tidak memiliki pembuangan air atau buntu,” ulas dia.

Tak terasa kata Kiplik, sudah 16 tahun menjadi juru kunci banyak kebahagian selama mendampingi wisatawan yang datang, wawasan terus bertambah, teman juga bertambah, tidak saja wisatawan lokal dan Nasional tetapi juga wisawatan Manca Negara.
“Meski tidak fasih bahasa Inggris, tapi I can litel-litel lah,” ujar dia.

Menurut suami Muriati itu, arus wisatawan ke Lubang Tambang Mbah Soero terus mengalami peningkatan. Jika dulunya wisatawan hanya datang saat hari libur saja, kini hampir setiap hari ada saja wisatawan berkunjung ke Lubang yang katanya lubang tambang dalam batubara pertama di Indonesia itu.

Traveler..jika penasaran bagaimana isi perut bumi terutama dalam penambangan batubara,bisa berkunjung ke Museum Situs Lubang Tambang Batubara Soero, disini traveler bisa melihat bekas-bekas penambangan lewat terowongan. Terletak di kawasan Tangsi Baru, jalan Abdurrahman Hakim Kelurahan Tanah Lapang Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto Sumatera Barat. Museum ini terbagi menjadi dua bagian utama, yakni Galeri Infobox dan lubang tambang itu sendiri. Galeri Infobox dulunya adalah sebagai tempat stock field (penumpukan batubara) yang digali dari Lubang Tambang Batubara Mbah Soero.(rki)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest