Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pasaman Barat menggelar pertemuan bulanan di aula kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Pasbar, Rabu (16/2/2022). Dalam pertemuan itu GOW Paasaman Barat membahas tentang bahaya dan penyebab kanker Payuda bagi perempuan.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita GOW Kabupaten Pasaman Barat Ny Fitri Risnawanto pada saat membuka pertemuan tersebut mengatakan, Bahas Bahaya dan Penyebab Kanker Payudara Kenali bahaya dan ciri-ciri dari kanker payudara, karena payudara merupakan bagian penting bagi seorang perempuan, apalagi bagi seorang ibu yang akan memberi Air Susu Ibu (ASI) eklusif kepada anaknya. Ia juga meminta kepada semua anggota GOW untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan baik.
“Karena kita sebagai perempuan menilai penting untuk mendeteksi dini kanker payudara ini. Maka dari itu, mari kita sama-sama mendengarkan dan menyimak paparan dari narasumber kita, dr. Oktahermoniza Sp.B (K) Onk,”katanya.
Apalagi, kata Fitri Risnawanto payudara merupakan bagian penting bagi seorang perempuan. Jika hari ini dalam pertemuan mendapatkan materi tentang kanker payudara, nanti ilmu yang didapatkan itu dapat disampaikan kepada saudara perempuan di rumah.
“Kanker payudara ini merupakan pembunuh wanita paling besar juga. Kita harus waspadai dan mengenali gejalanya sedari dini,”katanya.
Ia juga meminta kepada seluruh anggota GOW untuk lebih memahami diri sendiri, terutama tentang kesehatan diri sendiri. Jika menemukan ada gejala terkait kanker payudara, cepat laporkan.
“Apakah nanti anak perempuan yang masih SMP, SMA, kuliah hingga menikah, harus di waspadai,”tegasnya.
“Jangan sampai stadium 4 dulu baru tahu. Jika dideteksi dini maka angka bertahan hidup bagi pengidap kanker payudara akan panjang. Mari kita deteksi dini secara bersama -sama,”imbuhnya.
Sementara itu, narasumber dr. Oktahermoniza Sp.B (K) Onk mengatakan jika kanker merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Begitu juga dengan kanker payudara. Di Provinsi Sumbar sendiri pengidap kanker payudara mencapai 2.285 jiwa.
“Dahulu kanker serviks yang ditakutkan, karena gencarnya penyuluhan, akhirnya berkurang. Sekarang kanker payudara yang paling ditakutin. Untuk itu, pendeteksi dini kanker payudara itu langkah yang paling jitu,”kata dr. Oktahermoniza Sp.B (K) Onk.
Ia melanjutkan, cara mendeteksi kanker payudara adalah seperti mengetahui benjolan atau bengkak di ketiak, tulang dada atau tulang selangka nyeri dan tulang rentan patah. “Bagi wanita yang usia 50 tahun harus waspada dan mendeteksi dini apakah ada benjolan atau tidak,”katanya.