Kabupaten Malang, dutametro.com – King’s College London yang menghadirkan Pendidikan Trans-Nasional akan menjadi role model pendidikan di Indonesia guna mewujudkan pusat pengembangan sumber daya manusia unggul dan berwawasan global.
Kehadiran King’s College London di KEK Singhasari merupakan komitmen konkrit pemerintah dan akan menjadi motor penggerak dalam pengembangan ekosistem pendidikan serta inovasi di Indonesia. Terutama karena pengembangan digitalisasi marketing dan teknologi menjadi kebutuhan Indonesia hari ini untuk bersaing pada level global.
“King’s College London merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia dengan peringkat top 40 berdasarkan QS World University Rankings, telah berkomitmen untuk menghadirkan kualitas pendidikan yang sama tingginya di KEK Singhasari,” tutur Direktur Operasional KEK Singhasari, Widyono, ditemui di Kampus King’s College London di Kawasan KEK Singhasari. Pada senin (19/8/2024) siang.
Lanjut Widyono, “Melalui keberadaannya, diharapkan mampu untuk membawa dampak yang signifikan, tidak hanya bagi Jawa Timur namun juga bagi seluruh Indonesia,” harapnya.
Hal ini tentu saja dilatarbelakangi kerja sama dan kolaborasi yang erat antara Kementerian dan Lembaga Indonesia, juga dengan King’s College London, British Embassy dan British Council. Sebagai upaya serius Pemerintah yang terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diwujudkan.
Sebagai implementasi hal tersebut, “Pada 20 Juni 2024 dilakukan Penyerahan Izin Pendirian Kampus Cabang King’s College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Acara yang menandai sebuah langkah penting dalam pengembangan sektor pendidikan dan ekonomi digital di Indonesia, khususnya di KEK Singhasari, penyampaian izin pendirian Kampus Cabang King’s College London di KEK Singhasari merupakan salah satu milestone pengembangan KEK Pendidikan di Indonesia dan sebagai wujud kolaborasi antar instansi pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia.” ungkapnya. Usai menerima Delegasi dari King’s College London, guna meninjau secara langsung kesiapan sarana dan prasarana kampus serta fasilitas pendukung keamanan lingkungan lainnya seperti mobil Damkar dan fasilitas kesehatan yang berkerjasama dengan RSAU dr. M. MUNIR Singosari.
Singhasari merupakan KEK pertama yang ditetapkan untuk mengembangkan sektor ekonomi digital dan pendidikan. Pengembangan Zona Pendidikan di KEK Singhasari. Diharapkan mampu untuk menjadi episentrum agregasi dan diseminasi pengembangan sumber daya manusia unggul dalam mendukung Indonesia Emas 2045.
“Kehadiran King’s College London di KEK Singhasari, akan menjadi role model pendidikan di Indonesia, mewujudkan pusat pengembangan sumber daya manusia unggul dan berwawasan global,” terangnya.
Untuk penyelenggaraan pendidikan, “King’s College London akan mengambil peran penuh dalam penyelenggaraan pendidikan program master degree, mulai dari pelaksanaan kurikulum perkuliahan hingga tenaga pengajar. Pada tahap awal akan difokuskan pada ekonomi digital melalui Program MSc Digital Economies pada September 2024 dan dilanjutkan dengan Program MSc Digital Futures pada Januari 2025. Program-program tersebut akan menjadi prioritas guna menyiapkan lulusan yang siap dengan kebutuhan dunia kerja di era digital saat ini, sehingga kelak Indonesia akan mampu turut bersaing di level global,” Urainya.
Dalam rencana pengembangan ke depan, penambahan satu program baru akan diluncurkan setiap tahunnya. “Rencana program lanjutan dimaksud antara lain berupa MSc Digital Law pada tahun ke-3, MSc Psychology pada tahun ke-4, dan MSc Cyber Security pada tahun ke-5. Untuk itu, KEK Singhasari akan mengambil peran penuh dalam penyediaan infrastruktur, sarana prasarana, dan fasilitas pembelajaran untuk mahasiswa,” jelasnya
Sebagai Tahap awal King’s College London akan menawarkan 2 program studi yaitu Digital Economy dan Digital Future dengan kapasitas mahasiswa sebanyak 100 mahasiswa pada tahun pertama. Selanjutnya King’s College London akan mengembangkan program studi yaitu Digital Law, Psychology dan Cyber Security dengan target jumlah mahasiswa sebanyak 700 orang hingga tahun 2029,” pungkasnya.
(sG)