Turki,dutametro.com.-Erdogan Menang Tipis Dari Pesaing dalam Pemilu Turki. Presiden petahana Turki Recep Tayyip Erdogan bakal kembali bertarung dengan pesaing beratnya, Kemal Kilicdaroglu, dalam pemilu putaran kedua pada 28 Mei.
Mereka akan bersaing lagi setelah pada putaran pertama, Erdogan memperoleh 49,51 persen suara dan Kilicdaroglu dengan 44,88 persen suara, hasil yang masih belum mencapai suara mayoritas
Di Turki, untuk memenangkan kursi kepresidenan, kandidat harus mencapai suara mayoritas atau lebih dari 50 persen suara. Sedangkan baik Erdogan maupun Kilicdaroglu belum ada yang melewati angka tersebut.
Meski begitu, Erdogan pede bakal menang lagi dalam putaran kedua mendatang, apalagi ia mengantongi suara yang lebih besar ketimbang Kilicdaroglu.
Lantas, apa yang akan terjadi jika Erdogan terpilih lagi sebagai presiden Turki?
Kebebasan berpendapat makin sulit
Selama Erdogan memimpin Turki 20 tahun terakhir, negara itu terus-terusan dilanda krisis hak asasi manusia, terutama krisis kebebasan berpendapat. Banyak laporan menunjukkan bahwa kebebasan berpendapat di Turki terus anjlok di bawah kepemimpinan Erdogan.
Para pengkritik pemerintah, mulai dari wartawan hingga politisi, dipenjara jika kedapatan bicara buruk mengenai otoritas Turki.
Pada 2022, seorang aktivis masyarakat sipil, Kavala, dipenjara seumur hidup atas tuduhan mencoba menggulingkan pemerintah dengan membiayai protes.
Pihak oposisi sejak lama mengatakan Erdogan dan Partai AK memengaruhi pengadilan. Namun pemerintah menyangkal tudingan tersebut, demikian dilaporkan Reuters.
Jika Erdogan terpilih kembali, maka kebebasan berpendapat masyarakat Turki kemungkinan bakal dikekang lagi oleh pemerintah.
Banyak anak muda ‘kabur’ dari Turki
Sejumlah anak muda Turki menyatakan bakal pergi dari negara itu jika Erdogan menjadi presiden lagi.
Dilansir dari INews, para anak muda tersebut berniat pergi karena tak mau menjalani hidup di bawah pemerintahan otoriter.
Selain itu, mereka juga ogah harus hidup susah di tengah krisis ekonomi yang kian mencekik. Pasalnya, biaya hidup di Turki makin meningkat sementara mereka tak kunjung diterima kerja karena guncangan ekonomi negara.