Solsel, dutametro.com. – Pemkab Solsel Dorong Pelaku UMKM Miliki Sertifikat Halal dan Merek.Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menyerahkan sertifikat Halal dan sertifikat merk untuk 15 UMKM binaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM. Adanya sertifikat ini menjadi salah satu faktor penting dalam pemasaran produk UMKM ke depannya.
Kedua sertifikat ini diserahkan langsung oleh Bupati Solok Selatan H. Khairunas kepada UMKM. Dilaksanakan bersamaan dengan diadakannya Pelatihan DAK Non-Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil (PK2UMK) Tahun 2023 dari Kemenkop dan UKM di Kabupaten Solok Selatan, di Hotel Pesona Alam Sangir, Senin (22/5/2023).
Khairunas mengatakan pemerintah terus mendorong agar UMKM di Solok Selatan memiliki sertifikat halal, sebab ini akan menjamin kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dipasarkan.
“Saya meminta kepada seluruh stakeholder dan para pelaku UMKM untuk sama-sama saling mendukung, mengevaluasi dan meningkatkan kualitas produknya, bagi yang belum ada izin agar segera diurus izinnya, bagi yang belum ada sertifikasi agar diselesaikan, bagi yang belum memiliki kemasan yang bagus agar ditingkatkan. Dan yang lebih penting lagi mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi agar tidak kalah dalam bersaing,” kata Khairunas siang ini.
Pemerintah terus mendorong peningkatan kinerja UMKM, pasalnya sektor perdagangan ini menjadi kontributor kedua terhadap laju pertumbuhan ekonomi di kabupaten ini.
Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2022 adalah sebesar 4,02 % meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 0,67%. Dimana sektor perdagangan berkontribusi 20,09% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut.
“Artinya adalah, semenjak dua tahun terakhir berbagai upaya, baik melalui kebijakan, program dan kegiatan yang telah kita laksanakan terhadap para pelaku Koperasi, IKM dan UKM sudah menujukkan hasil yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok Selatan,” terangnya.
Tahun ini pun pemerintah terus agresif dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui UMKM ini. Kegiatan seperti bantuan sarana dan alat dukung produksi senilai Rp 1 miliar akan disalurkan tahun ini sekaligus pendampingan dan pelatihan.
Selain itu pemerintah juga memfasilitasi UMKM untuk bermitra dengan penjual besar di dalam maupun luar kabupaten dan memberikan kesempatan di even-even yang dilaksanakan pemerintah. Pemkab juga menyediakan pengadaan Barang dan Jasa melalui E-Katalog Lokal yang mana saat ini sudah ada 25 Etalase bagi Pelaku UMKM.
Pertumbuhan UMKM Solok Selatan Tahun 2022 berdasarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yaitu sebanyak 4.766 UMKM atau naik sebesar 46,37%, hal ini lah yang menyokong pertumbuhan ekonomi kabupaten solok selatan yang melebihi target RPJMD.
Adapun pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas koperasi dan UKM dan percepatan realisasi program pemerintah dalam rangka peningkatan ekonomi kerakyatan.
Terdapat sebanyak 180 peserta yang terdiri dari 60 koperasi dan 120 UMKM se-Solok Selatan.
Instruktur pelatihan berasal dari Dinas Perindagkop dan UKM Solok Selatan dan Provinsi Sumaatera Barat, UPTD UPTD Balatkop dan UKM, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Bank Nagari, Bank BNI, BPOM, MUI, dan Universitas Andalas. (Met)