Unand Dapat Bantuan Bangun Laboratorium dari Kemdikbud Ristek

More articles

Alhamdulillah…Universitas Andalas (Unand) memulai pembangunan Labor Sentral, Kamis (2/6). Dengan adanya labor ini diharapkan bisa menjadi pemicu lahirnya periset.

Hal itu dikatakan Direktur Sumber Daya Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek, Muhammad Sofwan Effendi yang hadir dalam peletakan batu pertama, Kamis kemarin di lokasi pembangunan Labor Sentral Unand tersebut.

“Unand diketahui juga menggerakkan riset pangan dan kesehatan, dua bidang yang termasuk ke dalam riset Nasional. Dengan adanya Labor ini tentu bisa menjadi pemicu lahirnya periset, terutama untuk dua bidang tersebut,” kata Sofwan.

Dia mengatakan, untuk paket pembangunan Labor ini, sesuai kesepakatan dengan kontraktor akan selesai pada November mendatang, kemudian baru setelah itu pengadaan alat pada 2023.

“Untuk pengadaan alat ini kita sarankan untuk menggunakan produk dalam negeri,” katanya.

Kemudian juga, dengan adanya Labor ini dia pun berharap Unand bisa ikut berkontribusi dalam riset.

“Bukan lagi soal ranking, tapi kontribusi. Membuat riset lebih maju, dan kemudian produk yang dihasilkan bisa masuk ke hilir,” katanya.

Untuk pembangunan Labor ini, tidak saja soal kualitas, tapi Sofwan juga mengingatkan pelaksanaan pembangunan untuk memperhatikan tata kelolanya. Apalagi pengadaan anggaran ini merupakan pinjaman dalam negeri yang mesti dikembalikan oleh pihak universitas dalam bentuk produk.

Lebih lanjut Sofwan mengatakan, agar kedepannya Unand juga memperhatikan ketersediaan dosen dan profesor. Dia pun mengingatkan agar ketersediaan profesor di satu program studi tidak menumpuk atau tidak seimbang dibanding ketersediaan di program studi lain.

Sementara itu, Rektor Unand, Prof. Yuliandri mengatakan, Labor Sentral ini selain menampung proses belajar mengajar, juga akan menjadi wadah riset dan lahirnya inovasi bagi para peneliti.

“Pembangunan Labor Sentral Unand ini merupakan proyek strategis. Karena selain bisa menampung proses belajar, juga bisa dengan bentuk-bentuk kegiatan lainnya,” ujar Rektor Unand, Prof. Yuliandri dalam sambutan pada kesempatan itu.

Rektor mengatakan, proyek labor ini dibangun dalam dua paket, pertama pembangunan gedung dengan anggaran mencapai Rp.56 miliar, kemudian dilanjutkan pada tahun depan pengadaan alat dan sarana pendukung labor dengan anggaran sekitar Rp.140 miliar.

“Kami minta kepada kontraktor agar bisa mengerjakan pembangunan tepat waktu, seperti dalam perjanjian 240 hari, dan juga bangunan ini selesai dengan memenuhi standar,” kata rektor.

Mulainya pembangunan Labor Unand ini ditandai dengan menekan tombol sirine serta penandatanganan prasasti oleh Rektor Unand dan Direktur Sumber Daya Dirjen Dikti. Hadir pula pada kesempatan itu Direktur PT. Anugerah Nidya Beton, Okuen Ronaldo selaku pihak kontraktor pembangunan Labor tersebut.(***)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest