Kepedulian Yayasan Berkah Amal Salih (BAS) terhadap anak yatim kembali mendapat dukungan dari hamba Allah dengan membantu makan siang sebanyak 40 nasi kotak saat acara di Dapur Al Salih, Sekretariat Yayasan BAS, di Jl Raya Banuaran Indah Blok AA/02 Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sabtu (10/12/2022).
Nasi kotak tersebut diantarkan langsung oleh Hanura Rusli, tokoh masyarakat Kelurahan Kampung Pondok Padang Barat, yang mewakili Hamba Allah yang memberikan bantuan tersebut, dengan didampingi pengurus KOMPAK (Komunitas Masyarakat Padang Kota Tercinta).
Mendapati itu, Sekretaris Yayasan BAS Herwaty Taher menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan tersebut, dan berharap akan ada bantuan-bantuan yang lainnya dari para donatur dan mereka yang peduli terhadap anak yatim.
Dalam kesempatan itu, Herwaty menceritakan bagaimana gerakan kepedulian terhadap anak yatim ini berawal dari 4 tahun yang lalu adanya seorang rekan pengusaha yang baru bangkit dari keterpurukan dan ingin berbagi zakat, atau rezekinya dengan anak yatim.
“Kemudian terbentuk lah kegiatan Jumat Berkah Berbagi (JBB) Amal Salih, yang berkolaborasi dengan alumni SMAN 1 tamatan 1987 yang tergabung dalam organisasi Rumah Gadang Basamo (RGB),” ujar Herwaty, yang merupakan salah seorang dari alumni SMAN 1 Padang tamatan 1987 tersebut.
Sebagai Koordinator JBB Amal Salih, Herwaty mengungkapkan rasa syukurnya karena mengalirnya dukungan dari para donatur lainnya, sehingga JBB bisa berkembang dan melakukan kegiatan sosial, ekonomi dan keagamaan, untuk anak-anak yatim agar kehidupan mereka lebih baik lagi, dan berkualitas ke depannya.
Di antara donatur yang berpartisipasi di JBB itu selain dari Rumah Gadang Basamo (RGB), ungkap Herwaty, ada juga Andi Bakhtiar, Uni Tin dari RM Pagi Sore, Albert Indra Lukman (Anggota DPRD Sumbar), dan lainnya.
Sementara itu, Saribulih selaku Pembina Yayasan BAS menyampaikan bahwa Program JBB saat ini bukan saja lagi sekadar memberikan bantuan lepas, tetapi bagaimana para anak yatim dan keluarganya diberikan life skills, agar mempunyai ilmu dan keterampilan yang bernilai ekonomi, budaya maupun keagamaan.
“Kita mengajarkan kepada anak-anak seperti barazanji, pantun pasambahan, kegiatan keagamaan (syariah) seperti ceramah agama dan pelatihan menyelenggarakan jenazah,” ujar Saribulih, yang juga seorang praktisi pendidikan ini.
Sebutnya lagi, anak yatim yang ada di Yayasan BAS itu mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Dan masing-masingnya dicarikan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tingkatan pendidikan tersebut.
“Guru-gurunya sudah disiapkan oleh Yayasan BAS, dan anak-anak dibebaskan memilih sesuai bakat dan keinginannya,” imbuh owner media The Public, dan spiritsumbar.com ini.
Kemudian Saribulih menekankan bahwa kegiatan Yayasan BAS ini murni gerakan kemanusiaan, yang tidak memandang suku, ras dan agama.
“Sekarang kadang cerita saja yang banyak, tetapi implementasinya tidak ada. Yayasan BAS tidak, langsung konkret melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan, khususnya memberdayakan anak yatim,” pungkas Saribulih, yang merupakan salah seorang Ketua RT di lingkungan Kelurahan Banuaran Nan XX bersama dengan Herwaty.
Bantuan nasi yang dibawakan Hanura Rusli langsung dibagi ke anak-anak dan orangtuanya yang antusias mengikuti acara. Di samping pembagian nasi, dibagi juga bantuan dana bagi para anak yatim yang diserahkan oleh pengurus Yayasan BAS.
Turut hadir saat acara Ketua Yayasan BAS Zetri Murni, dan ibu-ibu lainnya dari Dapur Al Salih. (Ika)