Puskesmas Sungai Durian Menjadi Lokus Kaji Tiru ILP Dinas Kesehatan 17 Kabupaten / Kota se Sumatera Barat
Sawahlunto, dutametro.com – Puskesmas Sungai Durian Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto menjadi lokus kaji tiru oleh Dinas Kesehatan17 kota/kabupaten di Sumatera Barat, Rabu (6/11/2024). Adapun yang hadir dalam pelaksanaan kaji tiru, yakni Kabid Kesmas, Kabid P2P, Kabid Yankes dan Staf terkait di Dinas Kesehatan Kab/Kota se Provinsi Sumbar untuk melihat implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Sungai Durian, di Pustu dan Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian.
Kepala Puskesmas Sungai Durian Drg. Yuliana Sari MKM menyebut, ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan terutama yang bersifat promotif dan preventif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat.
“Perbedaan penerapan ILP dengan sebelum ILP, pelaksanaan pelayanan setelah ILP terintegrasi dan jelas sesuai siklus hidup sudah dibagi ke klaster di manajemen dan pelayanan pasien dilakukan skrinning sesuai klaster, sehingga deteksi dini penyakit bisa terjaring kepada semua pasien.Pelayanan tindak lanjut yang diberikan juga lebih komprehensif dan tepat sasaran,” kata dia.
Drg Sari menambahkan, langkah yg telah dilaksanakan Puskesmas Sungai Durian dalam implementasi ILP diantaranya; Membentuk Tim ILP Puskesmas dengan merevisi Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Puskesmas. Sosialisasi ke seluruh staf tentang pelaksanaan ILP dan Lintas Sektor pada Lokmin Triwulan serta koordinasi dan advokasi Desa/Kelurahan utk dukungan pelaksanaan ILP. Menyiapkan ruang pelayanan dan prasarana serta alur pelayanan sesuai pelaksanaan ILP. Membentuk Petugas Lapangan 5 Desa/Kelurahan yang terdiri dan Bidan dan Perawat serta dikoordinir oleh Koordinator ILP per Desa/Kel. Mendampingi dan Menyiapkan Posyandu di Desa/Kelurahan untuk menjadi Posyandu ILP. Melatih 25 Kompetensi Kader Posyandu ILP, serta Monitoring evaluasi pelaksanaan ILP setiap apel dan lokmin bulanan
Sementara kata Sari kekuatan atau kompetensi jajaran personil dalam menerapkan ILP, yakni Kompetensi SDM Puskesmas Sungai Durian, sudah dilatih dalam pelaksanaan ILP yaitu, Ka Tu, Pj UKM, PJ UKP dan PJ Mutu.Petugas yg sudah dilatih 25 Kompetensi Kader Posyandu ILP,.yakni dokter, pengelola gizi, pengelola promkes, dan kepala puskesmas sudah mengikuti kaji tiru Puskesmas ILP di Surabaya.
“Petugas yang sudah dilatih sudah memberikan keterampilan kepada petugas di pelayanan yang melaksanakan pelayanan ILP dan melatih 25 kompetensi kader ILP Posyandu,” terang dia.
Adapun tantangan penerpan ILP untik di Puskesmas sebut dia, sarana dan prasarana masih terkendala, tetapi dapat diminimalisir dari BLUD Puskesmas dan fasilitas komputer untuk pelayanan yang terintegrasi RME dalam Simpus sudah terakomodir dengan baik.
Secara umum kata dia lagi, tidak ada tantangan yg menghambat pelaksanaan ILP. Tantangan pelaksanaan ILP di Posyandu cukup berat, untuk mengubah pola pelaksanaan yg melibatkan masyarakat dan SDM kader serta anggaran pendukung di Desa/Kelurahan.
“Tetapi dengan advokasi dan dukungan pemerintahan Desa/Kel yang ada, pelaksanaan ILP Posyandu dapat terlaksana dengan baik. Dibulan November puskesmas Sungai Durian menuju 100 % posyandu ILP. Sejak Juli 2024, Posyandu ILP sudah terbentuk di Desa Kayu Gadang.Puskesmas Pembantu wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian 100 % sudah melaksanakan ILP dan terintegrasi RME dalam Simpus,” jelas drg Sari.
Dalam kegiatan ini, peserta kaji tiru sangat antusias untuk mengetahui pelaksanaan implementasi ILP di Puskesmas Sungai Durian dengan telusur lapangan ke Pustu ILP dan Posyandu ILP.(rki)