Minggu, September 8, 2024

Ustaz Syafiq: Kesabaran Modal Utama Menjalani Kehidupan

More articles

PADANG PANJANG,dutametro.com.- Dalam menjalani proses tantangan dan dinamika yang dihadapi, sebagai insan manusia kita harus memiliki sikap sabar. Sabar itu menahan diri dari hal-hal yang menjerumuskan diri ke jurang kehinaan. Sabar itu terus bergerak dan berupaya dalam mewujudkan kebaikan-kebaikan.

Demikian antara lain disampaikan Ustaz Dr. Syafiq Riza Hasan Basalamah, Lc, M.A saat memberikan tausiyah pada acara Tablig Akbar di Masjid Agung Manarul Ilmi Islamic Center Padang Panjang, Sabtu (9/12).

Ustaz Syafiq mengungkapkan, dalam kehidupan ini, manusia tidak akan pernah lepas dari nikmat dan begitu juga tak akan bisa lepas dari musibah serta cobaan.

Saat mendapatkan nikmat dan saat menghadapi musibah, Islam telah memberikan panduan dengan senantiasa memegang dua prinsip. Yakni, bersyukur ketika mendapat nikmat, bersabar saat mendapatkan musibah.

“Kedua hal ini pun bisa menjadi barometer (ukuran) keimanan seseorang yang akan menjadikannya kuat dan sabar dalam menjalani kehidupan yang terus mengalami perubahan ini. Tidak ada yang melindungi kita dari ujian-ujian berat, selain jiwa kesabaran yang telah dikaruniakan Allah kepada kita,” lanjutnya.

Ditambahkannya, perlu disadari sikap sabar ini bukan berarti menyerah terhadap kondisi yang ada. Sabar harus diiringi dengan ikhtiar untuk menghadapi ujian. Bukan lari dari ujian. Ujian dalam hidup akan menjadikan kita lebih kuat dan berpengalaman dalam menghadapi ujian yang nantinya pasti akan kita temui lagi.

“Sabar itu seperti payung yang tidak akan bisa menghentikan hujan, namun akan melindungi kita dari air yang membasahi, sehingga kita masih akan tetap bisa berjalan di tengah derasnya hujan. Kesabaran tidak akan bisa menghilangkan musibah, namun kita akan tetap tegar dalam melewatinya,” tuturnya.

Ustaz Syafiq menyebutkan, orang yang sabar adalah dia yang tidak lemah, tidak mudah patah semangat atau menyerah. Sifat sabar ini dicontohkan Rasulullah ketika umat Islam menjadi minoritas dan ditindas di Mekkah. Tak ada yang berpaling, menyerah, atau kompromi soal akidah Islam. Semua tetap tegas dan kuat meskipun dalam siksaan kaum Quraisy.

“Demikian pula ketika dimasa pasca-Hijrah di Madinah, mereka tetap sabar dan tahan banting dengan pasukan yang jumlahnya lebih sedikit. Ketika menahan diri, mereka bersabar. Ketika perang terbuka pun mereka sabar. Dengan modal kesabaran ini, maka umat Islam awal tersebut meraih kemenangan gemilang,” ujarnya.

Di akhir ceramah, Ustaz Syafiq berpesan untuk pentingnya bersyukur atas nikmat Allah dan bersabar dalam menghadapi berbagai masalah dan musibah yang sudah menjadi sunnatullah yang harus dihadapi manusia.

“Semoga kita termasuk orang yang kuat dan sabar dalam menghadapi segala bentuk permasalahan dalam hidup. Semoga kita termasuk orang-orang yang dilindungi dan dicintai Allah SWT,” tutupnya. (rifki)

- Advertisement -spot_img

Latest