Kota Malang, Dutametro.com -Dua Tokoh Penting Hadiri Pengukuhan Guru Besar Kehormatan Prof Honoris Causa Dr. H. Ali Masykur Musa di Universitas Islam Malang. Pengukuhan Guru Besar Kehormatan Prof Honoris Causa (HC) Dr. H. Ali Masykur Musa di Universitas Islam Malang (UNISMA), Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023). Dihadiri Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Ucapan terimakasih disampaikan oleh sosok Menhan yang akrab disapa Prabowo, “Untuk yang pertama, Saya ucapkan terima kasih dan kehormatan yang telah diberikan kepada saya, untuk menghadiri acara yang mulia ini,” kata pria kelahiran jakarta 17 Oktober 1951.
Ucapan selamat juga disampaikan oleh mantan perwira tinggi TNI yang saat ini tengah menekuni dunia politik,
“Selamat kepada Professor HC. Dr. H. Ali Masykur Musa yang baru saja menerima penganugerahan sebagai Guru Besar di UNISMA hari ini,” Ucapnya
Ditambahkan dalam sambutannya pria berdarah jawa banyumas itu juga menyampaikan apresiasinya,
“Menerima suatu anugrah yang penuh arti sebagai professor HC. Kalau professor, dalam suatu bangsa, suatu negara yang harus diakui adalah cendekia yang tingkatnya tertinggi, kalau di tentara itu jenderal,” imbuhnya
Putra ekonom serta politikus Prof. Dr. Soemitro Djojohadi koesoemo itu juga mengatakan, “Bahwa sosok Professor HC. Dr. H. Ali Masykur Musa kedepan akan selalu menjadi panutan banyak orang untuk dimintai pandangan dan ilmunya.”Ujar mantan Danjen Kopasus itu.
Menhan Prabowo Subianto juga mengaku hampir tidak dapat menghadiri acara hari ini, hal ini disebabkan proses politik.
“Begitu banyak undangan dan kadang-kadang begitu masuk, saya sudah kasih komitmen tempat lain.Namun, hati saya yang mengarahkan untuk dapat memenuhi undangan hari ini.” terang Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Partai Gerindra yang dilantik sebagai Menteri Pertahanan pada 2019 hingga saat ini.
Prabowo juga mengungkapkan suasana hatinya saat hadir dalam perhelatan itu,
“Saya hadir disini, saya merasa sangat nyaman, saya merasa mendapat ilmu lagi di usia saya sekarang ini, saya masih belajar tiap hari. Dan hari ini pun saya mendapat suatu tambahan ilmu apa yg disampaikan oleh Prof. HC. Dr. H. Ali Masykur Musa. Saya menggarisbawahi pentingnya pendidikan islam dalam memperkuat multikultural di Indonesia, sebagai seorang yang telah memiliki titel profesor, Prof. Musa berkewajiban untuk terus mengamalkan ilmunya, dan turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Prabowo kepada sosok Ali Masykur Musa yang juga anggota Badan Pengawas Keuangan (BPK) RI.
Saya merasa, “Bahwa Nahdlatul Ulama (NU) saat ini semakin menjadi islam yang lebih moderat, sejuk, serta rahmatan lil alamin.Tentu saja, Islam yang melindungi serta tidak akan mengizinkan adanya kekerasan, ataupun radikalisme,” paparnya merujuk pada keilmuan dari Prof. Musa, dalam menjaga demokrasi, toleransi, dan agama, melalui politik pendidikan islam.
Prabowo juga menekankan persatuan yang mengacu pada prinsip Pancasila sebagai landasan utama. “Pancasila adalah given, untuk itu akan selalu saya kuatkan kerukunan, Indonesia ini harus rukun, Indonesia harus tetap bersatu dalam kemajemukan,” tegas Prabowo Subianto Djojohadikusmo
Senada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga menyampaikan, “Perlunya penguatan pendidikan multikulturalisme dalam konteks mempertahankan kesatuan dan toleransi dalam masyarakat Indonesia,Yakni, dengan konsep Islam yang moderat menjadi pondasi bagi kesatuan dalam perbedaan.”Paparnya
Masih menurut Khofifah, “merujuk pada Konstitusi Madinah yang menegaskan keberagaman sebagai landasan utama dan menjadi contoh perilaku politik umat muslim.” terang sosok yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019.
Dijelaskan Khofifah dalam Piagam Madinah “Tanggung jawab bernegara dan belanegara menjadi tanggung jawab semuanya, mayoritas dan minoritas punya peran sama.” jelas Khofifah saat ditemui Dutametro.com
Disampaikannya, “Kalau ada persoalan antar pribadi, tidak boleh bawa golongan,” ungkap Khofifah mengutip 50 pasal di konstitusi Madinah saat itu.
Ideologi Pancasila wajib menjadi dasar dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. “Saat ini, jelang pesta demokrasi Pemilu 2024. Saya tekanka, meskipun perbedaan pendapat politik terjadi, namun, Ideologi Pancasila wajib menjadi dasar dalam membangun kehidupan bangsa dan bernegara di Indonesia.” tegas sosok yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ke-27 itu.
Khofifah juga mengulas asal muasal terminologi terkait masyarakat madani atau masyarakat madin, ” Terminologi masyarakat madani yang lekat dalam masyarakat kita itu sebenarnya berasal dari masyarakat Madinah,yakni, masyarakat yang penuh harmoni dalam keberagaman latar belakang agama, budaya, dan politik.” Tandas Khofifah.
(sG/tG)