Jumat, Oktober 18, 2024

Kasus flu burung kini tengah menghantui Indonesia, bahkan pemerintah tengah mewaspadai kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung

More articles

Kamboja,dutametro.com.-Kementerian Kesehatan Kamboja melaporkan adanya kasus kematian akibat flu burung A (H5N1) yang menimpa seorang anak perempuan berusia 11 tahun dari Desa Roleang, Provinsi Prey Veng, Kamboja.

Gejala yang dialami anak tersebut awalnya berupa demam dengan suhu tinggi, sekitar 39’C. Tidak hanya itu, demam tersebut juga disertai dengan batuk dan sakit pada tenggorokkan.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, terkonfirmasi bahwa anak tersebut positif Flu Burung A (H5N1) dan akhirya meninggal dunia.

Mengutip Alodokter, perlu diketahui bahwa gejala mirip dengan gejala covid-19.Oleh karena itu, ketika mengalami gejala-gejala flu burung, seperti demam, batuk, sakit tenggorokkan, hidung berair, sakit kepala, nyeri otot, dan sesak napas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi sebenarnya dan segera mendapatkan penanganan.

Perlu diketahui bahwa flu burung dapat menimbulkan beberapa gejala serius pada penderita dengan kondisi tertentu, seperti ibu hamil, orang dengan imun yang rendah, atau orang berusia lebih dari 65 tahun.

Untuk itu memeriksakan diri ke dokter setelah mengalami gejala flu burung tentu penting, terlebih jika kamu merasakan gejala tersebut setelah kontak langsung dengan tempat dan orang-orang yang berpotensi menularkan flu burung, seperti peternak unggas, berada di tempat unggas yang terinfeksi, dan pergi ke daerah yang terinfeksi flu burung.

Jangan tunggu hingga gejala yang kamu rasakan menjadi lebih parah. Jika terlambat ditangani, maka bisa berisiko kematian.

Mengutip Halodoc dan Alodokter, Flu burung bisa diobati, namun cara mengobatinya berbeda-beda, tergantung pada gejala yang dirasakan. Orang yang terinfeksi flu burung umumnya akan dirawat di ruang isolasi untuk meminimalkan penularan.

Tidak hanya itu, pengidap juga disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan memperbanyak cairan dan juga istirahat, serta minum obat pereda rasa sakit yang diresepkan dokter.

Selain obat pereda rasa sakit, dokter juga biasanya meresepkan obat antivirus untuk meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan meningkatkan peluang pasien untuk sembuh.

Untuk kasus yang sudah menimbulkan komplikasi lain seperti pneumonia, maka pengobatan pasien akan dibantu dengan ventilator di rumah sakit, untuk mempermudah pernapasan. Antibiotik juga akan terus diberikan, hingga pneumonia dinyatakan sembuh.

Untuk menghindari penularannya, maka Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Maxi Rein Rondonuwu menghimbau pada masyarakat agar selalu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Selain itu, masyarakat juga harus melaporkan pada dinas peternakan jika menemukan kematian unggas secara mendadak, dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang seperti tadi disebutkan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest