Sijunjung, Dutametro.com -Ada Apa Legislator Dapil VI Sumbar Arkadius Dt Intan Bano Kumpulkan Niniak Mamak dan Bundo kanduang Se Kabupaten Sijunjung. Ada Apa Legislator Dapil VI Sumbar Arkadius Dt Intan Bano Kumpulkan Niniak Mamak dan Bundo kanduang Se Kabupaten Sijunjung.Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar adakan Bimtek melalui Dana Pokir Anggota DPRD Provinsi Sumbar Arkadius Dt. Intan Bano, acara dibuka langsung Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar Syaifullah, dengan menghadirkan empat orang pemateri.
Sebanyak 50 orang ninik mamak dan bundo kanduang se Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Adat dan Budaya Minangkabau, dengan tema “Alua Samo Dituruik, Limbago Samo Dituang” di Aula Wisma Anggrek Muaro Sijunjung, Sabtu (28/10/23).
Arkadius Dt. Intan Bano dalam sambutannya menyampaikan, bahwa negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat, beserta hak-hak tradisionalnya, sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI yang diatur dalam undang- undang.
“Kemudian adat dan budaya nagari kita dipayungi Perda Nomor 7 Tahun 2018 tentang Nagari, serta aturan dan perundang-undangan lainnya, adat budaya Minangkabau mendapatkan keistimewaan sama halnya adat budaya Aceh dan Bali,” sampai Arkadius Dt. Intan Bano.
Arkadius yang juga Wakil Ketua Umum LKAAM Sumbar itu, juga menjabarkan dengan tuntas dan rinci tentang adat budaya Minangkabau, peran DPRD mendorong kemajuan adat Minang, sejarah, perundang-undangan dan berbagai hal terkait adat dan budaya.
Sebelumnya, Kadis Kebudayaan Provinsi Sumbar Syaifullah menyebutkan, bahwa bimbingan teknis ini bukan berarti peserta belum memiliki kapasitas, tapi karena akibat perkembangan teknologi bisa membuat adat dan budaya akan tergerus.
“Seperti anak-anak kita, dengan pengaruh handphone android, mereka bisa lebih menyukai budaya Korea, lupa budaya Minangkabau. Bagi yang tua ini perlu meyakinkan generasi muda kita. Hari ini tidak ada satu nagari pun di Sumbar yang tidak disentuh narkoba. Seperti sampai Kapolda Sumbar, angka LGBT tinggi, Narkotika, pergaulan bebas, penipuan, perkelahian, dan kriminal lainnya, ini membuat kecemasan, bagi kita sebagai ninik mamak,” sebut Kadis Syaifullah.
Dijelaskan Syaifullah, pengaruh negatif itu cenderung membuat generasi muda pada kekerasan dan pornografi. Generasi muda kita perlu diberikan pencerahan tentang Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Syara’ Mangato Adaik Mamakai yaitu apa yang dipakai sarak itu yang dipakai adat.
Sementara itu, Kepala Bidang Sejarah Adat dan Nilai-Nilai Tradisi Dinas Kebudayaan Sumbar Fadhli Junaidi mengatakan, bahwa Bimtek ini dilaksanakan selama dua hari (28 dan 29 Oktober) dengan pemateri disampaikan oleh 4 orang diantaranya, Arkadius Dt Intan Bano, Buya Mas’oed Abidin, Prof Raudha Thaib dan Irwan Malin Basa. Mnh