Sabtu, Juli 27, 2024

Arie Triyono: Menggagas Revolusi Agribisnis untuk Kemandirian Daging Nasional

More articles

Dutametro.com.-Arie Triyono, pengusaha agribisnis nasional, bertekadmengubah cara pandang tentang peternakan di Indonesia. Iayakin peternakan yang maju akan menciptakan dampaksignifikan pada stabilisasi harga bahan pokok dan penciptaanlapangan kerja.

Di dunia agribisnis Indonesia, nama Arie Triyono telah menjadisinonim dengan inovasi dan kemajuan. Ia telah merintis tigalokasi usaha peternakan besar di Desa Mekarsari Ndaru, Tangerang; Mandalika, NTB; dan Kertajati, Jawa Barat.

Cita-cita saya membangun ekosistem agribisnis berkelanjutan yang bisa memberdayakan masyarakat lokal dan berkontribusi padaekonomi nasional,” ucap Arie.

Di Mekarsari Ndaru, Arie mengelola peternakan yang memelihara 3.500 ekor sapi. Sementara di Mandalika, iamengembangkan peternakan dengan populasi 5.000 ekor sapi, yang dilengkapi dengan Rumah Potong Hewan (RPH).

Terakhir, Arie sedang merintis peternakan di atas lahan seluas117 hektar di Kertajati, Jawa Barat. Peternakan denganpopulasi 50.000 ekor kambing dan domba yang akandiintegrasikan dengan taman edukasi (education park) agribisnis.

Jaringan Pabrik Pakan Ternak Menyokong visi besar yang telah dijalankannya itu, Arie bercita-cita membangun jaringan pabrik pakan ternak sapi dankambing/domba di setiap kabupaten sentra ternak di Indonesia. Hal ini merupakan respons atas kendala yang dihadapi para peternak akibat mahalnya harga pakan ternakkonsentrat.

Selama ini yang menjadi kendala para peternak sapi, kambing, dan domba adalah dari pakan ternak konsentratyang mahal, harganya kerap tidak masuk akal,” jelas Arie.

Arie pun memaparkan terobosan dalam produksi pakan ternakuntuk menjawab persoalan mahalnya harga pakan ternaktersebut.Saat ini kami melakukan olah racikan pakan sendiri. Hasilnya ADG (Average Daily Gain) atau pertambahan bobotharian sapi bisa mencapai 1.8 kg/hari dengan rendemen atauproporsi berat daging yang bisa dipanen dari seekor hewanternak mencapai 58%,” papar Arie.

Menurut Arie, pencapaian ini akan membantu terwujudnyabiaya pakan ternak yang terjangkau dan pencapaian ADG secara nasional dapat mencapai 1.5 kg/hari dan rendemendaging 54%. Kuncinya adalah di produksi pakan ternak,” pungkas Arie.

Untuk merealisasikan cita-citanya ini, Arie telah menyiapkanskema Kelompok Tani Ternak Tanggung Renteng. Dengansistem ini Arie yakin dapat mewujudkan swasembada dagingnasional dalam waktu 3 tahun.

Inisiatif ini, masih menurut Arie, selaras dengan program yang digulirkan pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang nilainya mencapai Rp. 460 Triliun. Dimana 25% dari total danaitu diperuntukkan bagi Kredit Petani Ternak Nasional.

“Sistem yang telah saya siapkan dengan pola Kelompok TaniTernak Tanggung Renteng maka 1000% kredit dari KUR amandan harapannya petani semakin makmur. Perusahaan kami, yaitu PT Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) posisinya sebagaiofftakernya,” lanjut Arie.

Kertajati Family Farm & Education Park Mengenai usahanya di Kertajati, Arie berkata, “Kami berkomitmen tidak hanya dalam menghasilkan, tapi juga dalammengedukasi. Kami ingin peternakan kami menjadi tempat di mana pertanian bertemu dengan inovasi dan pendidikan.”

Seperti diketahui, saat ini Arie sedang membangun KertajatiFamily Farm & Education Park. “Pusat Studi Pengembangan, Penelitian, dan Kajian Peternakan yang terintegrasi denganEducation Park,” ujar Arie.

Di atas areal lahan 117 hektar yang telah disiapkan, kinidibangun kandang kambing serta domba berkapasitassebanyak 50.000 ekor. Selain itu, masih melalui PT LembuSetia Abadi Jaya, Arie juga membangun Pusat PelatihanPeternakan Nasional & Sertifikasi di Desa Mekarsari Ndaru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.

Stabilisasi Harga & Ketahanan Pangan Nasional



Inisiatif
Arie Triyono dalam agribisnis tidak hanya membuka peluangekonomi baru tetapi juga berkontribusi signifikan terhadapstabilisasi harga bahan pokok di Indonesia. “Denganmeningkatkan produksi daging lokal, kami berusaha untukmengurangi ketergantungan Indonesia pada impor, yang padaakhirnya stabilkan harga pasar,” kata Arie.

Selain fokus pada produksi, Arie Triyono juga menekankanpentingnya hilirisasi dalam bisnis peternakannya. “Kami tidakhanya berhenti di produksi hewan ternak, tetapi juga melibatkan diri dalam pengolahan lanjutan produk-produkpeternakan,” ungkap Arie.

Inisiatif hilirisasi ini termasuk pengolahan daging, dan produkturunan lainnya, yang tidak hanya meningkatkan nilai tambahproduk tetapi juga diversifikasi pasar dan sumber pendapatan.Tak hanya peningkatan nilai tambah, adanya hilirisasi juga akanmembuka lapangan kerja di sektor peternakan yangmengurangi angka pengangguran dan meningkatkankesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan pengalaman luas di bidang agribisnis, Ariemenerapkan pendekatan modern dan berkelanjutan dalampengelolaan peternakan. “Setiap tantangan adalah peluanguntuk belajar dan tumbuh. Kami selalu berupaya untukmengadopsi metode terbaru dan terbaik dalam agribisnis,” katanya.

Pencapaian Arie dalam agribisnis menandakan langkah majubagi Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan. “Tujuankami adalah untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan domestiktetapi juga untuk memposisikan Indonesia sebagai pemainutama dalam pasar agribisnis global,” tuturnya, menandaitekadnya memajukan sektor peternakan di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest