spot_img

Pelaku UMKM Kopi Sahabat Baru Kurangi Pengangguran di Kampungnya

Tanah Datar- UMKM bubuk kopi Robusta Sahabat Baru (SB) di Nagari Koto Tuo Kecamatan Sungai Tarab dengan Owner Doris menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal.

Dengan produksi kopi bubuk dengan produksi 1 ton per minggu yang memiliki 9 orang pekerja dan 6 orang untuk pengemasan mereka berasal dari Nagari setempat. Itu dijelaskan oleh Doris saat dijumpai dikediamannya sekaligus lokasi pengolahan, Senin (01/09).

“Kami memiliki Dua unit mesin roasting berkapasitas 100 kilogram, produksi mampu mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi berkualitas tinggi. Tak hanya memproduksi sendiri, usaha ini juga menampung jasa penggilingan kopi bagi masyarakat sekitar Nagari Koto Tuo,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam Dua Minggu, home industri ini mampu menghasilkan sekitar 2 ton bubuk kopi selanjutnya untuk ke sejumlah wilayah di Sumatera Barat dan juga merambah ke provinsi tetangga Riau, Jambi bahkan Kalimantan.

Dukungan keluarga juga menjadi faktor penting. Adik kandung Doris turut membantu mengelola operasional usaha, sehingga kinerja produksi semakin terorganisir.

Afrizal, salah seorang karyawan bubuk kopi Sahabat Baru mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali bekerja di kampung halaman. “Saya dulu sempat merantau ke Jakarta. Dengan adanya perusahaan ini, saya bisa bekerja di sini tanpa harus jauh dari keluarga,” katanya

“Usaha kopi melanjutkan usaha keluarga yang sudah berdiri sejak tahun 1980-an. Kini, ia berupaya mengembangkan warisan itu agar lebih modern dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Doris saat didampingi adiknya sebagai pengelola.

Kapasitas produksi pun terbilang signifikan. Dalam sehari, Doris bisa menampung hingga 1,8 ton bubuk kopi, termasuk dari jasa penggilingan kopi masyarakat setempat. Angka ini membuktikan tingginya aktivitas produksi di home industri tersebut.

Meski begitu, Doris masih menyimpan harapan besar. Ia ingin produk kopi Sahabat Baru bisa menembus pasar di wilayah Indonesia bagian timur. “Kalau bisa, kopi dari Nagari Koto Tuo juga dikenal di luar Sumatera,” ucapnya penuh optimisme.

Bagi Doris, usaha ini bukan semata mencari keuntungan pribadi. Ia menegaskan bahwa niat utamanya adalah membantu masyarakat dan mengurangi pengangguran dikampungnya. MNH

 

Must Read

Iklan
Iklan
iklan

Related News