Sanana, dutametro.com -Juharsan Kaunar: Ada Oknum Yang Mencoba Merusak Nama Baik BPD Fukweu. Terkait pemberitaan yang melayangkan nama BPD Fukweu, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yang menggunakan nama Bupati dan Instansi untuk melancarkan kepentingan, ditanggapi keras oleh ketua BPD, Juharsan Kaunar, Minggu (02/72023).
Kenapa tidak, dalam pemberitaan sebelumnya di media ini, Sardi Duwila, mengatakan “Usut punya usut beberapa anggota BPD ini selalu mengatakan bahwa tanda tangan saja ini adalah perintah dan surat dari BPMD maupun dari Inspektorat, ternyata surat yang dipakai sebagai alasan mendata itu, nyatanya lampiran persetujuan menonaktifkan Kepala Desa, Ismail Alu, yang dibuat secara sepihak bukan atas dasar surat mendata dari Instansi yang selalu mereka pakai untuk melancarkan kepentingan”
Hal tersebut kemudian ditanggapi oleh Ketua BPD, Juharsan Kaunar, sebagai bentuk meluruskan apa yang menurutnya fiktif dan disengaja oleh oknum yang mencoba merusak nama baik BPD Fukweu.
Dikatakannya, langkah yang diambil BPD Fukweu adalah representasi dari keperdulian BPD terhadap Pemerintah Desa.
Sambungnya, kata Juharsan, BPD melakukan tugas untuk melakukan evaluasi dan turun melakukan survey, berdasarkan Undang-undang Nomor 110 Tahun 2015 tentang tugas serta tanggungjawab BPD. langkah itu diambil demi menjaga netralisasi Desa, sebagai bentuk antisipasi kedepan jika adanya pergantian atau penonaktifan Kepala Desa.
“Yang kami sampaikan bukan perintah Bupati atau instansi terkait, namun yang kami maksudkan adalah surat perintah atas tugas kegiatan survey, langkah BPD tersebut agar kedepan kita punya pegangan seketika ada arahan Pj atau penonaktifan Kades. Dengan begitu hasil survey yang dimaksud sebagai pegangan itu bakal menjadi pertimbangan yang nantinya kita sampaikan ke Instansi terkait,”jelas Juharsan dalam penyampaian klarifikasinya.
Tambanya, jadi apa yang suda diberitakan diawal tidak benar adanya,”karena penyampaian yang disampaikan ada oknum tertentu yang sengaja mencoba untuk pilintir buat mencari salah BPD,”tutup Juharsan.
(ik)