Padang, Dutametro.com — Di momen Hari Jadi Provinsi Sumbar ke-80 yang jatuh pada 1 Oktober 2025, dengan tema“Sumatera Barat Rancak, Maju, dan Berkelanjutan” tak sekadar menjadi slogan seremonial. Bagi Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) Provinsi Sumbar, tema tersebut diwujudkan dalam bentuk kerja nyata yang hadir langsung di lapangan — saat masyarakat paling membutuhkan.
Di bawah kepemimpinan Rifda Suriani, ST, Sp, SDABK memaknai pembangunan secara lebih mendalam: infrastruktur bukan hanya proyek — tetapi pelindung kehidupan. Setiap jalan harus membuka akses ekonomi. Setiap bendungan harus menahan banjir. Setiap irigasi harus menghidupi sawah petani.
“Tugas kami bukan hanya membangun, tetapi memastikan masyarakat merasa aman dan terbantu,” papar Rifda (3/10).
Komitmen tersebut dibuktikan melalui serangkaian aksi cepat di berbagai lokasi krusial. Rifda turun langsung mendampingi Wakil Menteri PUPR meninjau Urban Flood Control di Lubuk Buaya dan Proyek Irigasi Batang Anai, serta memimpin koordinasi penanganan longsor di Ngarai Sianok, Kabupaten Agam.
SDABK tak berhenti pada koordinasi. Dengan alat berat, tim teknis, dan kolaborasi lintas unsur serta salah satu sedimen di Daerah Irigasi Surantih, Pesisir Selatan dikeruk demi menjaga sawah rakyat tetap berproduksi.
Di momen 80 tahun Sumatera Barat, SDABK ingin menghadirkan hadiah terbaiknya: bukan kembang api, tetapi ketangguhan infrastruktur; bukan seremoni, tetapi aksi nyata; bukan sekadar bangunan, tetapi rasa aman yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Karena bagi SDABK, pembangunan terbaik adalah yang bermanfaat bagi masyarakat.
Adv/red