Batam – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra, menghadiri kegiatan Kick Off Pelatihan Calon Transmigran di Batalyon Infanteri 10 Marinir Satria Buih Yudha (SBY) Barelang, Senin (3/11/2025).
Kegiatan bertema “Transformasi Transmigrasi: Panggilan Membangun Negeri Melalui Kemandirian dan Kewirausahaan” ini secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bidang Politik dan Hukum, Prima Idwan Mariza.
Sebanyak 504 calon transmigran asal Rempang Eco City akan mengikuti pelatihan intensif pada 4–10 November 2025 di kawasan Rempang Eco City, Batam. Program ini merupakan bagian dari transmigrasi nasional tahun 2025 yang melibatkan 1.394 kepala keluarga (KK) dan dilaksanakan serentak di berbagai daerah, antara lain Batam, Sukamara (Kalteng), Pulungan (Kaltim), Pasir, Poso, dan Sumba Timur.
Dalam sambutannya, Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang telah mempercayakan Batam sebagai tuan rumah kegiatan nasional ini. Ia menilai, pelatihan transmigrasi bukan sekadar program pemindahan penduduk, tetapi langkah besar membentuk masyarakat mandiri dan berdaya saing.
“Ketika sudah benar-benar memahami materi yang diberikan, insyaallah semuanya akan menjadi transmigran yang mandiri, maju, dan mampu memperkuat daerah sekaligus mengharumkan nama Indonesia,” ujar Amsakar.
Amsakar juga menegaskan, pemerintah kini memiliki konsep transmigrasi modern yang terencana dan berkeadilan, di mana seluruh calon transmigran akan menempati kawasan baru yang telah siap huni dan dilengkapi sarana serta prasarana lengkap — mulai dari rumah layak, sekolah, tempat ibadah, hingga pelabuhan.
“Fasilitas umum dan sosial sudah tersedia, status kepemilikan lahan juga jelas seluas 500 meter persegi. Pemerintah menyiapkan sekolah dari SD hingga SMA, tempat ibadah, pelabuhan, bahkan bantuan kapal, alat tangkap ikan, bibit keramba, serta rencana pembangunan SPBU,” jelasnya.
Menurut Amsakar, kunci sukses program transmigrasi terletak pada kesungguhan peserta mengikuti pelatihan, karena inilah bekal utama untuk memulai kehidupan baru di daerah tujuan.
“Jangan setengah hati. Ikuti pelatihan ini dengan serius agar hasilnya maksimal. Pemerintah ingin memastikan program ini benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Wali Kota juga mengingatkan agar masyarakat tidak lagi memiliki pandangan negatif terhadap transmigrasi. Program ini telah berevolusi menjadi upaya pembangunan manusia dan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pemko Batam bersama BP Batam berkomitmen memastikan program ini berjalan tepat sasaran dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Amsakar menutup sambutan.
Sementara itu, Prima Idwan Mariza menegaskan bahwa transmigrasi masa kini telah memasuki era baru: era transformasi sosial dan ekonomi.
“Transmigrasi bukan lagi sekadar perpindahan penduduk dari daerah padat ke wilayah baru, melainkan strategi besar menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkeadilan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, strategi transformasi transmigrasi berlandaskan lima pilar utama, yakni edukasi, industrialisasi, mekanisasi, diversifikasi, dan investasi.
“Pelatihan ini tidak boleh berhenti sebagai formalitas, tetapi harus menjadi langkah nyata membangun sumber daya manusia tangguh dan berdaya saing. Ini adalah modal menuju kehidupan baru yang produktif dan bermartabat,” tegas Prima.
Khusus bagi peserta asal Rempang, lanjutnya, transmigrasi kali ini membawa manfaat ganda, karena selain memperoleh lahan dan fasilitas, mereka juga akan merasakan pertumbuhan ekonomi seiring berjalannya industri di kawasan Rempang Eco City.
“Transmigran Rempang akan merasakan dua manfaat sekaligus: kesejahteraan dan kemandirian,” pungkasnya.
AP















