Tubaba, dutametro.com – Dugaan Bermasalah 5 Paket Anggaran Belanja di Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat Tubaba (Tubaba) Berpotensi merugikan Keuangan Negara dan Masyarakat.
Pengamat Pengadaan Barang dan Jasa Tubaba menilai. Anggaran puluhan juta rupiah yang di pusatkan untuk Pemeliharaan alat berat oleh DLHD tiap tahunnya untuk pengelolaan sampah merupakan Pemborosan Anggaran. Sebab, alat berat eksavator milik DLHD Tubaba tetap dalam keadaan mangkrak, rusak dan tidak berfungsi.
” Inikan sudah jelas, untuk apa DLHD menganggarkan dana untuk pemeliharaan alat berat tiap tahunnya kalau alat berat itu sendiri tidak berfungsi inikan sama saja pemborosan anggaran” kata Adrian. Kamis (5/9/2024).
Selain itu, Adrian menegaskan, DLHD Tubaba dinilai begitu gegabah dalam menetapkan Anggaran untuk Belanja Petugas Kebersihan tanpa Kontrak Kerja yang jelas Antara perusahaan Penyedia dan Pekerja/ Buruh serta Kontrak Perjanjian Kerja antara Perusahaan Penyedia dan Perusahaan Pemborong (DLHD).
” Ini kan aneh, kalau kontrak kerja DLHD dan penyedia itu sendiri tidak jelas belum tercatat atau terdaftar Disnakertrans, bagaimana teknik kerja penyedia itu dilapangan” kata dia.
Adrian menilai, DLHD Tubaba Berpotensi Merugikan Keuangan Negara dan Masyarakat. Sebab Proses pemilihan penyedia tidak melalui proses Pengadaan yang melibatkan pihak UKPBJ.
” bagaimana DLHD bisa seceroboh ini sementara yang mereka gunakan ini uang negara yang sumbernya dari masyarakat yang pertanggungjawabannya harus jelas, dengan anggaran diatas 200 juta saja sudah seharusnya dilakukan lelang. sudah jelas adanya potensi merugikan Keuangan Negara, sebab dari proses pengadaannya saja sudah tidak benar, “Kata Adrian.
Menurutnya, akibat dari tidak jelasnya Proses Pemilihan Penyedia dan Kontrak kerja DLHD dengan Perusahaan Penyedia Jasa Petugas Kebersihan itu.
Penyedia rutin melakukan pungutan Retribusi kepada pedagang pasar. Namun, jadwal pengangkutan sampah tidak menentu sehingga membuat sampah pasar menumpuk, membusuk hingga menimbulkan bau tak sedap.
” Seharusnya DLHD harus lebih cermat, DLHD telah menganggarkan dana yang sangat besar untuk Belanja Petugas Kebersihan, Pedagang juga sudah mengeluarkan biaya untuk Kebersihan tiap harinya tapi sampah tetap menumpuk dalam hal ini masyarakat (pedagang) pun ikut dirugikan” cetusnya.
Diberitakan sebelumnya,
Sejumlah Paket Belanja DLHD Tubaba Terindikasi Syarat Bermasalah
Sejumlah 5 Paket Anggaran Belanja di Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yaitu Paket Belanja Pemeliharaan Alat Besar-Alat Besar Darat-Excavator, Paket Belanja Jasa Petugas Kebersihan Kebersihan, Paket Pekerjaan Makanan dan Minuman Aktifitas Lapangan dan Paket Belanja Bahan-Bahan Lainnya Diduga Kuat Terindikasi Berlumur Masalah.
Pasalnya, pada tahun 2023 DLHD Tubaba menganggarkan Dana mencapai puluhan juta rupiah untuk Belanja Pemeliharaan Alat Besar-Alat Besar Darat-Excavator.
Selanjutnya, pada tahun 2024 DLHD Tubaba kembali menganggarkan dana hingga puluhan juta rupiah untuk Belanja Pemeliharaan Alat Besar-Alat Besar Darat-Excavator.
Anehnya, meskipun tiap tahun DLHD menganggarkan dana untuk Pemeliharaan Excavator.
Akan tetapi, excavator milik DLHD Tubaba tersebut tetap dalam keadaan rusak, hal itu begitu terlihat jelas dari kondisi excavator tersebut dalam keadaan mangkrak, rusak dan tidak berfungsi.
Kemudian, DLHD Tubaba juga menganggarkan dana dengan besaran mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 Paket Belanja Jasa Petugas Kebersihan Kebersihan melalui Penyedia dengan jadwal pelaksanaan kontrak mulai Januari 2024 hingga akhir Desember 2024 yang di tetapkan dengan metode pengadaan langsung.
Namun, dalam pelaksanaan Diduga kuat terindikasi adanya Mark Up Anggaran. Hal itu begitu begitu terlihat jelas dari kondisi dilapangan, sampah tetap terlihat menumpuk, membusuk hingga menimbulkan aroma yang tidak sedap. Hal itu disebabkan jadwal pengangkutan sampah di tetapkan dengan jadwal yang tidak menentu. dengan rentang waktu kerja 2 sampai 3 hari saja dalam seminggu. Sehingga Belanja Petugas Kebersihan DLHD Tubaba Diduga Kuat Terindikasi mengarah pada Dugaan Mark Up.
Meskipun, DLHD telah menganggarkan dana dengan nilai ratusan juta rupiah untuk belanja jasa petugas kebersihan melalui Penyedia. Akan tetapi DLHD Tubaba tetap menganggarkan paket pekerjaan yang di pusatkan untuk Paket Belanja Makanan dan Minuman Aktivitas Lapangan dan Peket Pekerjaan Plastik Sampah; Keranjang Sampah. Sehingga diantara anggaran belanja sebagaimana tersebut di atas terindikasi mengarah adanya Dugaan Tumpang Tindih Anggaran
Berdasarkan, data yang di peroleh Media pada laman https://sirup.lkpp.go.id/sirup/home/penyediaSatker?idSatker=101791 di dapati, selama dua tahun terakhir ini DLHD menganggarkan dana sekitar Rp. 859.930.000,- yang di pusatkan pada 5 paket Pengadaan dengan jenis kegiatan terurai sebagai berikut.
Pada tahun 2023 DLHD menganggarkan Dana untuk 1
Paket Pemeliharaan Excavator.
Volume Pekerjaan 1 Unit / Tahun
Uraian Pekerjaan Pemeliharaan Excavator;
Jenis Pengadaan Barang,
Total Pagu 20.000.000
Metode Pemilihan Pengadaan Langsung.
Selanjutnya tahun 2024 DLHD menganggarkan dana untuk 4 paket Pengadaan diantaranya.
1. Paket Pekerjaan Pemeliharaan Excavator;
Spesifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Excavator;
Total Pagu 20.000.000
Metode Pemilihan Pengadaan Langsung.
2.Paket Pekerjaan Petugas Kebersihan;
Spesifikasi Pekerjaan Petugas Kebersihan;
Total Pagu 622.200.000.
3. Paket Pekerjaan Makanan dan Minuman Aktifitas Lapangan;
Spesifikasi Pekerjaan Makanan dan Minuman Aktifitas Lapangan;
Jenis Pengadaan Barang,
Total Pagu 163.680.000
4. Nama Paket Belanja Bahan-Bahan Lainnya
Spesifikasi Pekerjaan Plastik Sampah; Keranjang Sampah;
Jenis Pengadaan Barang,
Total Pagu 34.050.000.
Poniyem, salah seorang pedagang pasar daya murni Tubaba mengaku pengangkutan sampah yang di berlakukan di pasar dua hingga tiga kali saja dalam seminggu.
“Dua kali, maksimal tiga kali dalam seminggu sampahnya di angkut” kata Poniyem.
Menurut Poniyem, kurang maksimalnya pengangkutan sampah pasar tersebut yang menyebabkan sampah menumpuk, membusuk sehingga menimbulkan aroma kurang sedap yang mengganggu kenyamanan.
“Ga tentu waktu pengambilan sampahnya, Kalau nyaman sih tidak, ini karena masih kemarau coba kalau turun hujan baunya parah kemana mana” keluhnya
Senada disampaikan, Robi salah seorang warga pulung kencana di lokasi pasar menjelaskan jadwal pengangkutan sampah pasar tidak pasti sehingga menyebabkan sampah pasar tetap menumpuk
” Ga pasti bang untuk pengangkutan sampahnya, kadang maksimal seminggu dua kali, mungkin kurangnya petugas kebersihan atau apa kendalanya kami tidak tahu” kata dia.
Hingga berita diterbitkan Kepala DLHD, PPK, dan PPTK kegiatan belum berhasil di mintai keterangan, dikonfirmasi via WhatsApp belum mendapat Balasan.
Akang