Padang, dutametro.com – Universitas Negeri Padang (UNP) kembali mengukuhkan posisinya di kancah akademik internasional dengan menyelenggarakan *International Conference on Language, Literature, and Education* (ICLLE-6). Acara prestisius ini akan digelar di Auditorium Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP pada Rabu, 9 Oktober mendatang.
Dalam perbincangan dengan wartawan **Berita Minang**, Kepala Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS UNP, Dr. Zulfadhli, S.S., M.A., mengungkapkan bahwa tema ICLLE-6 kali ini adalah *Development in Language, Literature, and Education Studies With Technology in The Society 5.0 Era*. “Kami membawa perspektif baru tentang bagaimana teknologi berperan dalam perkembangan studi bahasa, sastra, dan pendidikan di era masyarakat 5.0,” jelasnya.
Lebih menarik lagi, ICLLE-6 akan menghadirkan para tokoh akademik ternama dunia sebagai pembicara utama. Di antaranya, Prof. Dr. Awang Azman Awang Pawi dari Universiti Malaya, Malaysia, Prof. Habib Zarbaliyev dari University of Languages, Azerbaijan, Dr. Suhailee Sohnui dari Chiang Mai University, Thailand, serta akademisi terkemuka Indonesia seperti Prof. Dr. Sumiyadi, M.Hum. dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum. dari UNP sendiri.
“ICLLE tahun ini akan diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini akan menjadi ajang yang luar biasa untuk berbagi ilmu dan memperkuat jaringan akademik,” tambah Dr. Zulfadhli.
Selain sebagai ajang akademik, konferensi ini menjadi program unggulan Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNP untuk tahun 2024. Dr. Zulfadhli menekankan bahwa seminar internasional ini telah menjadi agenda tahunan yang penting untuk meningkatkan atmosfer akademik di kampus.
“Kami berharap, melalui konferensi ini, budaya akademik di UNP semakin berkembang dan jumlah publikasi dosen meningkat signifikan. Ini juga akan berdampak langsung pada pencapaian *Indeks Kinerja Utama* (IKU) universitas,” tutupnya.
Dengan menghadirkan pembicara dari berbagai belahan dunia, ICLLE-6 menjanjikan menjadi titik temu bagi para peneliti dan akademisi untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan memperluas wawasan di bidang bahasa, sastra, dan pendidikan dalam konteks global. ***
