Sawahlunto, dutametro.com – Tim visitasi juri Nasional PPK Ormawa 2025 kunjungi Desa Silungkang Oso, Selasa (04/11/2025). Kunjungan itu bagian dari tahapan penilaian nasional terhadap implementasi program PPK Ormawa UKFF Universitas Negeri Padang (UNP) yang telah berhasil melaksanakan berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui digitalisasi dan pengembangan potensi wisata berbasis budaya lokal.
Kepala Desa Silungkang Oso Ferdinal, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah dan dukungan PPK Ormawa UNP.
“Kehadiran mahasiswa telah membawa warna baru bagi desa Silungkang Oso, terutama dalam memajukan sektor wisata dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi digital,” ungkap dia.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Negeri Padang, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi atas kinerja tim PPK Ormawa UKFF UNP yang telah menunjukkan sinergi antara ilmu pengetahuan dan pengabdian.
“Kegiatan ini bukan hanya membangun desa, tetapi juga membangun karakter mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang berdaya guna bagi masyarakat,” sebut dia.
Juga disebutkan, visitasi ini menjadi momentum penting yang menegaskan bahwa Desa Silungkang Oso kini tumbuh menjadi desa wisata digital yang berdaya, berbudaya, dan berkelanjutan hasil nyata kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat.
Kegiatan visitasi ini turut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kota Sawahlunto, Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Kepala Desa Silungkang Oso, dosen pembimbing, mitra kolaboratif, dan masyarakat setempat yang ikut merasakan dampak langsung dari program. Dalam kesempatan tersebut, tim juri meninjau berbagai hasil kerja mahasiswa, seperti peluncuran Desa Wisata Digital Silungkang Oso, penayangan video promosi wisata Goa Kelambu dan Camping Ground Guak Kumbuah Village, serta inovasi digital promosi wisata dan pelatihan ekonomi kreatif masyarakat.
Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi yang telah terjalin antara mahasiswa dan pemerintah daerah. “Program ini menunjukkan bagaimana generasi muda dapat menjadi motor penggerak pembangunan desa dengan cara kreatif dan inovatif. Kami berharap inisiatif seperti ini terus berkembang di wilayah lain di Sawahlunto,” ujar dia.(riky)















