Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat menggelar rapat paripurna penyampaian nota kejelasan, pembentukan dan penetapan keanggotaan panitia khusus penyusunan kode etik, di ruang rapat utama DPRD Provinsi Sumbar, Jumat (6/1/2023).
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi, didampingi wakil ketua Irsyad Syafar, wakil ketua Indra Datuk Rajo Lelo dan Pemprov Sumbar dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi, Anggota DPRD Provinsi Sumbar dan OPD di lingkungan Pemprov Sumbar.
Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi mengatakan, dalam pasal 126 ayat (1) PP Nomor 12 Tahun 2018
diamanatkan, untuk menjaga harkat, martabat,kehormatan, citra dan kredibitilas DPRD dalam menjalankan
tugas, fungsi dan kewenangannya, maka DPRD menyusun
Kode Etik yang memuat tentang sikap dan prilaku, tata kerja, tata hubungan, kewajiban, larangan serta sanksi
terhadap Anggota DPRD yang tidak melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
“Sebelum lahirnya PP Nomor 12 Tahun 2018, DPRDProvinsi Sumatera Barat telah menetapkan Kode Etik yang
ditetapkan dengan Peraturan DPRD Nomor : 3 Tahun 2011,” ujar Supardi
Lanjut Supardi, berhubung Kode Etik DPRD Provinsi Sumatera Barattersebut, tidak sejalan lagi dengan perkembangan regulasidalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD serta perkembangan kondisi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka sesuai saran Kemendagri, Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sumatera Barat mengagas perubahan Kode Etik DPRD Provinsi Sumatera Barat.
“Sesuai dengan ketentuan Pasal 83 ayat (3) Permendagri Nomor 80 Tahun 2015, dijelaskan bahwa pembahasan Rancangan Peraturan DPRD dilakukan dalam dua tingkat pembicaraan,” ujar Supardi saat menyampaikan di hadapan peserta paripurna.
Ditambahkan juru Bicara Badan Kehormatan, pihaknya dapat memahami bahwa Kode Etik DPRD Provinsi Sumatera Barat perlu dilakukan perubahan dengan menyesuaikan terhadap perkembangan regulasi.”Juga kehidupan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah,” ujarnya
Lanjut Supardi, sesuai dengan Pasal 83 ayat (2) PP Nomor 12 Tahun 2018, rancangan peraturan DPRD dibahas PanitiaKhusus.Lanjutnya, Fraksi untuk dapat mengusulkan nama Anggota Fraksinya yang akan ditetapkan sebagai anggota Panitia Khusus penyusunan dan pembahasan Kode
Etik DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Berdasarkan usulan masing-masing Fraksi, telah disiapkan konsep keputusan DPRD tentang pembentukan dan penetapan keanggotaan panitia khusus penyusunan dan pembahasan kode etik DPRD Provinsi Sumatera Barat.
“Terima kasih kami sampaikan kepada rekan-rekan Anggota DPRD telah menyetujui konsep keputusan
DPRD tentang Pembentukan dan Penetapan Keanggotaan panitia khusus penyusunan dan pembahasan kode etik
DPRD, untuk ditetapkan menjadi Keputusan DPRD,” ujarnya
Keputusan DPRD dimaksud, akan diberi Nomor : 1 SB/2023 tentang Pembentukan dan Keanggotaan Panitia Khusus Penyusunan dan Pembahasan Kode Etik DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Ditambahkan Supardi, sesuai tata tertib,Pimpinan panitia khusus terdiri ketua, wakil ketua dan Sekretaris Panitia Khusus, dipilih dari dan oleh Anggota Panitia Khusus.
“Sehubungan dengan hal tersebut, kita berikan kesempatan kepada Anggota Panitia Khusus untuk dapat
memilih Pimpinan Panitia Khusus dan hasil pemilihan tersebut akan ditetapkan nanti dengan Keputusan Pimpinan
DPRD dan diumumkan dalam Rapat Paripurna yang akan datang,”terangnya lagi.
Disamping memilih Pimpinan Panitia Khusus, kami jugamenginggatkan kepada Panitia Khusus untuk dapat
menyusun rencana kegiatan penyusunan dan pembahasan serta menginventarisasi semua permasalahan dalam
pelaksanaan Kode Etik yang lama dan mengidentifikasi perkembangan kondisi ke depan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD yang perlu diakomodir dalam Kode Etik yang baru,” ujarnya
Dengan telah dibentuknya Panitia Khusus yang akan menyusun dan membahas Kode Etik DPRD Provinsi Sumatera Barat, maka dilanjutkan dengan rapat pembentukan pansus, serta penyusunan struktur, usai paripurna tersebut.
Rapat pembentukan pansus dihadiri utusan fraksi-fraksi di DPRD Sumbar diantaranya, fraksi Demokrat Nurnas, PDI P-KBB Syamsul Bahri dan fraksi PKS Nurfirman Wansyah, pada ruang rapat khusus DPRD Sumbar, hasilnya akan ditetapkan pada paripurna mendatang. (Chan)