spot_img

Jalan Trans Gane Timur Menjadi Patung Pemda Halsel, LPI Malut Ingatkan Jangan Sampai Ada Tebang Pilih

Maluku Utara | Dutametro.com, – Lembaga Pengawasan Independen Provinsi Maluku Utara. (LPI) Maluku Utara Melalui Koordinator, Rajak Idrus. Dia mengingatkan kembali kepada pemerintah halmahera selatan di bawah pemangku, Basam Kasuba dan Helmi Umar Muksin.

Tentang jalan trans Lalubi di Kecamatan Gane Timur mur yang menjadi tanggung jawab pemerintah halmahera selatan yang sampai saat ini tidak tersentuh.

LPI inggatkan pemerintah jadikan jalan tras lalubi sebagai patung atau monumen yang hanya jadi tontonan pemerintah Halmahera Selatan.

Pemerintah tidak ada alasan untuk tidak mau bangun jalan trans Lalubi. Sebab kurang lebih 30 tahun jalan tersebut tidak terurus.

“Padahal masyarakat yang tinggal di trans itu sekitar 400 KK sekilan. Kemudian menyebar di SP1 sampai pada SP4 yang tidak pernah terurus oleh pemerintah Halmahera Selatan terutama insfratruktur jalan. Jika di lihat panjang jalan trans Lalubi itu sekitar 5 KM saja karena dari titik Nol 0 sampai lokasi pemukiman warga hingga saat ini tidak di tersentuh sama skali.” Ungkapnya. Rabu 7/5/2025.

Koordinator LPI Maluku Utara, Rajak Idrus mengatakan, kondisi jalan trans Gane Timur yang sudah rusak parah itu hingga meresahkan warga masyarakat setempat karena transportasi roda 2 maupun roda 4 pun susah di jangkau apalagi sudah di musim hujan. Kami sangat membutuhkan perhatian pemerintah Halmahera Selatan.

LPI Maluku Utara menilai bahwa, Kadis PU-PR Halmahera Selatan itu jangan sampai ada tebang pilih untuk membangun pembangunan di Halmahera Selatan.

Warga transmigrasi yang menempati  4 Satuan Pemukiman (SP) di wilayah Kecamatan Gane Timur Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara saat ini dalam kondisi yang sangat memperihatinkan karena kondisi miris ini mereka rasakan sudah hampir 30 tahun.

Sebab Warga transmigrasi yang mempati di lokasi tersebut mulai dari Jawa dan NTB  dan warga lokal pun masuk kawasan trans ini sejak 1992 hingga1995.

Dalam kurung waktu selama itu, daerah transmigrasi yang digadang-gadang jadi lumbung pangan itu, fasilitas pendukung terutama akses jalan nyaris tak pernah diperhatikan.

Salah satu Contohnya, paling nyata akses jalan saja kini belum juga terselesaikan dengan baik. Warga semakin menderita karena jalan yang dibangun rusak parah sehingga ketika datang hujan mereka tidak bisa memanfaatkan jalan itu.

“Karena Akses jalan menuju ke Transmigrasi Gane Timur kondisinya berlubang dan berlumpur. Kondisi paling parah terlihat di jalan SP1 dan SP1B. Jalanan seperti kubangan tempat permandian kerbau. Kendaraan yang lewat juga terkubur dalam lumpur.” Ucap Koordinator LPI Maluku Utara.

Lanjutnya. Berstatus jalan Kabupaten dengan panjang kurang lebih 17 kilometer dari Gurua Desa Lalubi menuju Desa SP Sumber Makmur. “Masuk ruas jalan Gurua Gane Timur sampai dengan Samo Gane Barat Utara.

Beberapa tahun lalu, Pemerintah Kabupaten telah membangun jalan kurang lebih 7 km namun sebagian besar sudah mengalami kerusakan. Sisanya berlobang dan berlumpur.

Di masa pemerintahan Bupati, Bahrain Kasuba dibangun jalan ini hotmiks sepanjang kurang lebih 4 kilometer  namun kondisinya sudah rusak.

Di masa pemerintahan Bupati, Almarhum Usman Sidik juga dibangun jalan lapen kurang lebih 2 kilometer juga kondisinya sama. Sisanya berlumpur dan berlobang. Kondisi paling parah ada di SP1 ke SP1B  begitu juga ke SP2  jalannya rusak parah.

“Karena kondisi jalan ini, warga transmigrasi bergotong royong melakukan perbaikan. “Memang ada gotong royong untuk menimbun jalan yang rusak, tapi ada keterbatasan  sehingga masih banyak ruas jalan rusak yang tidak bisa diperbaiki.” kata Jeck.

Menurutnya. Jalan ini adalah salah-satunya akses keluar masuk warga mulai dari Anak-anak yang berangkat dan pulang sekolah yang distribusi hasil panen, hingga keluarga mengakses sarana kesehatan juga menggunakan jalan ini yang berlumpur setiap hari.

Olehnya Karena itu warga Transmigrasi  berharap ada perhatian khusus untuk pembuatan dan perbaikan jalan mereka.

“Karena keberadaan jalan yang baik juga bagian dari membaiknya sumber penghidupan mereka untuk bisa mendistribusikan hasil tani ke Ibu Kota Kecamatan Gane Timur dan ke Halmahera Tengah.” tandasnya.

Untuk itu. LPI Maluku Utara minta Bupati Halmahera Selatan melalui kadis PU-PR untuk menganggarkan ruas jalan tersebut.

(Jak)

Must Read

Related News