Jakarta, Dutametro.com – Sebanyak 10 tentara Suriah dan petempur pro pemerintah dilaporkan tewas dalam serangan yang terjadi di provinsi Raqa, Suriah, bekas basis kelompok radikal itu.
Sementara kelompok pemantau perang Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, “ISIS menyerang posisi dan pos pemeriksaan milik rezim … membakar kendaraan militer dan rumah rakitan” katanya seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (8/8/2023).
Bahkan kelompok Observatorium yang berbasis di Inggris yang bergantung pada jaringan sumber yang luas di dalam Suriah melaporkan enam tentara Suriah juga terluka dalam serangan ISIS yang terjadi pada Senin (7/8) malam waktu setempat tersebut. Beberapa diantara tentara mereka dalam kondisi kritis, katanya.
Seperti diketahui pasukan pemerintah Suriah menguasai daerah pedesaan di selatan dan timur provinsi Raqa, sementara para petempur Kurdi menguasai sisanya.
Sedangkan sebelumnya Kota Raqa merupakan pusat “kekhalifahan” kelompok ISIS sampai kekalahan mereka pada tahun 2017.
Sementara pekan lalu, ISIS mengumumkan kematian pemimpinnya, Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi, yang disebutnya tewas dalam pertempuran dengan kelompok jihadis di wilayah barat laut Suriah.
Kemudian pada Maret 2019, ISIS kehilangan wilayah terakhir yang dikuasainya di Suriah akibat serangan balasan pimpinan Kurdi yang didukung oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat. Namun, sisa-sisa militan ISIS terus melakukan serangan mematikan dari tempat-tempat persembunyian di gurun Suriah yang luas.
Bahkan sasaran mereka termasuk warga sipil serta pasukan pemerintah dan para petempur yang dipimpin Kurdi dan petempur pro Iran.(H.A)