Sawahlunto, dutametro.com – Pasca bencana alam yang terjadi di Kota Sawahlunto sepanjang 2023, yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta kebutuhan mendesak untuk rehabilitasi dan rekronstruksi Pemerintah Kota Sawahlunto mengajukan pengusulan dana sebesar Rp76,2 miliar lebih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Sekretaris Utama (Sestama).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sawahlunto Dedi Ardona kepada dutametro.com menyebut, ada 13 titik bencana yang diajukan kepada BNPB yang tersebar di empat kecamatan yang ada dikota ini.
“Pengajuannya sudah disampaikan oleh Pejabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto, Zefnihan kepada Sestama BNPB Rustian, S.Si, Apt, M.Kes di ruang kerjanya, Rabu (32/1/2024) lalu,” kata Dedi Ardona.
Didampingi Kepala Bidang RR, Fernando, Dedi Ardona menjelaskan, 13, titik untuk rekonstruksi fisik itu diantaranya, rekonstruksi jalan dan dam penahan tanagh di Talago Gunung, rekonstruksi sabo daam Sawah Rasau V, retaining wall jalan Sangkar Puyuh – DKK, jalan Sangkar Puyuh – Sawah Rasau, dinding oenahan tanah Aur Mulyo, jalan Simpang Sapan -Guguk Balang, jalan dan penahan tanah Dusun lembah Santur, jalan TPA Kayu Gadang, jalan Puskesmas Sikabu -Padang Elok, di Puncak Polan, dinding penahan tanah Bantingan, jalan Santur – Sawah Panjang dan Daam penahan tanah di RSUD Sawahlunto.
Terpisah, Pj Wali Kota Zefnihan menyebut, bertemu dengan Sesatama tersebut untuk memperkuat koordinasi terkait usulan dana bantuan hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Kota Sawahlunto Tahun 2024.
“Kami memaparkan kondisi terkini pasca bencana alam yang terjadi di Sawahlunto, termasuk kerusakan infrastruktur dan kebutuhan mendesak untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Pada kesempatan yang sama, Sestama BNPB menyampaikan akan membantu pemulihan pasca bencana yang ada di Kota Sawahlunto dengan menindaklanjuti usulan tersebut,” sebut dia.(rki)
