Pulau Taliabu | Dutametro.com –Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu kembali menunjukkan keseriusannya membangun daerah melalui penguatan tata kelola kependudukan. Hal ini ditegaskan dalam Forum Strategis Desain Besar Pembangunan Kependudukan yang digelar pada 15 November 2025 di Rumah Jabatan Bupati.
Bupati Pulau Taliabu, Salshabila Wydia L. Mus, menekankan bahwa isu kependudukan bukan sekadar data angka, tetapi fondasi seluruh arah pembangunan daerah—mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga produktivitas ekonomi.
“Forum ini menjadi ruang penting untuk menimbang potensi dan mengelola tantangan kependudukan Taliabu secara lebih terukur,” ujar Bupati.
Penyelenggaraan forum yang diinisiasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ini mengulas dinamika demografi secara komprehensif. Struktur umur penduduk, kapasitas pengasuhan keluarga, hingga capaian program KB dibedah mendalam sebagai bagian dari penyusunan arah pembangunan jangka panjang.
Forum ini turut menghadirkan para tenaga ahli nasional:
Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha, MSc., SpGK; Dr. Djunaidi Dachlan, MS; Dr. dr. Lucy Widasari, MSi; dan Dr. Ernyasih Dr. Dra. Endang Ruswiyani, MPd, yang memberikan pandangan ilmiah mengenai indikator kependudukan nasional sekaligus potret kondisi kabupaten.
Menurut para ahli, Pulau Taliabu memiliki peluang besar memasuki fase bonus demografi, asalkan mampu memperkuat kualitas tenaga kerja muda, meningkatkan kompetensi penduduk usia produktif, serta menutup kesenjangan pendidikan dan kesehatan yang masih terjadi di beberapa wilayah.
Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Nurbintang Talaohu, M.Kes., menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) Merdeka di Desa Kramat, Kecamatan Taliabu Barat. Para tenaga ahli meninjau pelaksanaan layanan pengasuhan anak berbasis masyarakat, menilai kualitas stimulasi tumbuh kembang anak, serta interaksi antara fasilitator dan lingkungan belajar.
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa pembangunan kependudukan tidak hanya berhenti pada diskusi, melainkan bergerak sampai ke tingkat keluarga dan komunitas.
Secara keseluruhan, forum ini menegaskan bahwa Pulau Taliabu tengah berada pada fase penting pengelolaan kependudukan:
– Penurunan angka kelahiran
– Meningkatnya penduduk usia produktif
– Bertambahnya kelompok lansia
– Masih rendahnya penggunaan kontrasepsi modern
Semua ini membentuk lanskap baru yang membutuhkan strategi cermat dan terarah.
“Pemerintah daerah perlu terus memperkuat kebijakan berbasis data, memperluas kolaborasi lintas sektor, dan memastikan setiap penduduk—dari anak hingga lansia—mendapat ruang yang layak untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi bagi kemajuan Pulau Taliabu,” pungkas salah satu tenaga ahli.
Forum strategis ini menjadi langkah maju bagi Taliabu, sekaligus sinyal bahwa arah pembangunan kependudukan semakin terencana, inklusif, dan berpihak pada masyarakat. (Jack)















