Padang – Sebagai wujud nyata komitmen terhadap pemberdayaan ekonomi lokal, PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR.D.I.Y. Indonesia), peritel perlengkapan rumah tangga terbesar di Indonesia, bersama Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization) dan Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat, resmi menutup rangkaian program UMKM Tumbuh Bersama 2025 yang telah berlangsung sejak Agustus hingga Desember pada 15 Desember 2025. Inisiatif kolaboratif ini sekaligus menegaskan peran aktif MR.D.I.Y. Indonesia dalam mendukung penguatan UMKM serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat daerah.
Selama periode pelaksanaan tersebut, para pelaku usaha mengikuti rangkaian pelatihan yang komprehensif, mulai dari perencanaan bisnis, pengembangan kapasitas digital, pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) untuk UMKM, hingga pembekalan praktik usaha berkelanjutan berbasis Environment, Social, Governance (ESG). Tingginya antusiasme dan partisipasi peserta mencerminkan besarnya kebutuhan UMKM akan pendampingan yang terstruktur guna meningkatkan daya saing di tengah tren pertumbuhan ekonomi daerah yang terus menunjukkan arah positif.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat mengapresiasi para pelaku UMKM di Padang, Bukittinggi, dan Payakumbuh yang telah berpartisipasi aktif dalam program ini. Program yang kami rancang bersama BEDO dan Dinas Koperasi, UMKM & Perdagangan di setiap daerah tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membuka peluang baru melalui penerapan praktik usaha berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi modern. Kami percaya UMKM yang kuat akan memperkuat ekonomi daerah, dan MR.D.I.Y. Indonesia berkomitmen untuk terus hadir menjadi bagian dari perjalanan tersebut.”
Menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, Jeff Iskandarsjah, Ketua Yayasan BEDO, menambahkan, “Program ini membuktikan bahwa ketika sektor swasta, pemerintah daerah, dan komunitas UMKM bergerak bersama, dampaknya bisa jauh lebih besar. Kami melihat langsung bagaimana para pelaku usaha di Padang, Bukittinggi, dan Payakumbuh menunjukkan semangat belajar yang luar biasa, terbuka terhadap inovasi, serta berkomitmen meningkatkan kualitas usahanya. Harapan kami, pembelajaran ini tidak berhenti di sini, melainkan terus diterapkan agar UMKM dapat tumbuh lebih tangguh, berkelanjutan, dan mampu menembus pasar yang lebih luas.”
Secara keseluruhan, Program UMKM Tumbuh Bersama yang diinisiasi MR.D.I.Y. Indonesia dan Yayasan BEDO di Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, Banyuwangi, dan Solo mencatat berbagai capaian positif, antara lain:
● Sebanyak 316 UMKM, termasuk 20 peserta penyandang disabilitas, telah mengikuti rangkaian pelatihan intensif (120 peserta berasal dari Sumatera Barat) dari kategori Food & Beverage, Fashion, dan Craft.
● 150 UMKM terpilih mengikuti pelatihan lanjutan pada kegiatan penutupan program.
● 90 UMKM berhasil menyusun draf awal Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report).
● Terjadi peningkatan kapasitas peserta dalam pemanfaatan teknologi, termasuk penerapan AI untuk efisiensi operasional.
● Meningkatnya kesadaran UMKM terhadap prinsip bisnis berkelanjutan berbasis ESG.
● Terbangunnya jejaring usaha yang lebih solid antara UMKM, pemerintah daerah, dan pelaku industri.
Sebagai puncak rangkaian kegiatan, penutupan Program UMKM Tumbuh Bersama 2025 turut dihadiri puluhan pelaku UMKM dari Provinsi Sumatera Barat. Kehadiran ini menjadi momen apresiasi atas kontribusi MR.D.I.Y. Indonesia dan Yayasan BEDO. Pemerintah daerah pun menilai program ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat kapasitas UMKM sekaligus mendukung visi pembangunan ekonomi yang lebih merata, inklusif, dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Sumatera Barat melalui Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Yayasan BEDO dan MR.D.I.Y. Indonesia atas komitmen dalam membina dan memberdayakan UMKM. Program ini dinilai sebagai contoh kolaborasi produktif antara dunia usaha, lembaga sosial, dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas produk, manajemen usaha, hingga kesiapan UMKM memasuki pasar ritel modern.
Lebih lanjut, Bapak Dr. H. Endrizal, SE, M.Si., Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera Barat, menyampaikan, “Kami meyakini bahwa pendampingan berkelanjutan seperti ini akan melahirkan UMKM yang tangguh, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semoga sinergi dengan Yayasan BEDO dan MR.D.I.Y. Indonesia dapat terus berlanjut dan diperluas ke program strategis lainnya.”
Sebagai pelengkap acara, rangkaian penutupan yang berlangsung selama dua hari menghadirkan berbagai sesi interaktif, termasuk pemaparan capaian program, lokakarya penyusunan Sustainability Report yang dipandu oleh Global Reporting Initiative (GRI) Indonesia, serta sesi berbagi pengalaman dari UMKM terpilih mengenai transformasi bisnis yang mereka alami selama mengikuti program.
Menutup rangkaian kegiatan, Edwin Cheah menyampaikan, “Bagi MR.D.I.Y. Indonesia, mendukung UMKM dan pelaku usaha lokal adalah bagian dari komitmen kami untuk tumbuh bersama masyarakat. Semoga keterampilan yang dipelajari selama empat bulan ini dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan daya saing serta memperluas peluang usaha di masa depan.”
***


