JAKARTA,ditametro.com. – DPR RI, DPD RI, Kementerian Agama (Kemenag), dan pemangku kebijakan terkait menyepakati besaran rata-rata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Total BPIH 1444H/2023M yang diputuskan adalah sebesar Rp90.050.637,26 dengan komposisi 55,3 persen (Rp49,8 juta) dari BPIH dan 44,7 persen (Rp40,2 juta) dari nilai manfaat pengelolaan dana haji.
Dengan demikian, biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji tahun 2023 menjadi Rp 49.812.711,12.
Biaya yang dibebankan kepada jemaah meliputi biaya penerbangan, living cost, dan sebagian biaya paket layanan masyair.
Sedangkan biaya yang bersumber dari nilai manfaat keuangan haji rata-rata per anggota jamaah sebesar Rp40.237.937 atau sebesar 44,7 persen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri menilai nominal biaya penyelenggaraan ibadah (BPIH) maupun biaya perjalanan ibadah (Bipih) yang telah disepakati masih memberatkan jemaah.
“Dengan sangat berat hati, dan sedih hati, kami merasa penetapan nilai tersebut masih memberatkan masyarakat. Tetapi demi memberikan kepastian kepada masyarakat, mau tidak mau harus menerima hasil yang telah disepakati bersama. Paling tidak ini sebagai jalan tengah menuju win win solution antara DPR RI, DPD RI, dan Pemerintah,” ujar Hasan Basri
“Kedepannya kami berharap pemerintah bisa melakukan negosiasi ulang dengan pihak-pihak terkait sehingga tercapai harga terjangkau, rasional, dan nyaman bagi jemaah,” lanjut Hasan Basri saat ditemui awak media.
Lebih lanjut, Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri menyampaikan meski telah dilakukan efisiensi harga di berbagai bidang, pihaknya (Hasan Basri) tetap meminta kepada pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaiknya pada jamaah.
Selain itu, Hasan Basri juga menyampaikan beberapa usulan kepada pemerintah untuk peningkatan pelayanan.
“Kami mendorong kepada pemerintah, meskipun dana jemaah telah diturunkan dari yang sebelumnya, saya meminta kepada Kemenag untuk meningkatkan pelayanan, termasuk antaranya pembinaan dan perlindungan terhadap jamaah sejak sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan ibadah ,” kata Hasan Basri.
Lebih jauh Hasan Basri yang akrab disapa HB merekomendasikan kepada Kemenag untuk melakukan revisi PMA mengenai rasionalisasi besaran setoran awal pendaftaran jemaah, menetapkan kebijakan rasionalisasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) sesuai dengan kondisi ekonomi secara berkala.
Dan menghimbau kepada calon jamaah haji untuk mencicil setoran lunas secara periodik hingga mendekati besaran BPIH pada tahun berjalan agar jamaah tidak terlalu berat pada saat pelunasan.
“Dan mengintensifkan bimbingan manasik terhadap jamaah haji dan manasik khusus bagi jamaah lanjut usia dan penyandang disabilitas,” kata Hasan Basri.
Dengan adanya kesepakatan bersama ini, sebagai mitra kerja Komite III DPD RI, Hasan Basri yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komite III DPD RI, akan terus berkomitmen untuk mengawal penyelenggaraan ibadah mulai dari sebelum, saat dan sesudah ibadah . (***)