Oleh : Dodi Putra Tanjung
Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif telah usai. Seluruh kontestan sibuk menghitung hasil perolehan suara di Dapil masing-masing, begitu pula caleg Dapil 3 Luki Pauh untuk DPRD kota Padang.
Dari 18 parpol dan 108 caleg yang bertarung di Dapil 3, tentu akan ada yang berpeluang besar untuk duduk di gedung baru DPRD kota Padang di aie pacah.
Dari hasil pantauan TPS dan informasi dari berbagai sumber di Luki Pauh, ada beberapa parpol yang mendapat perolehan suara signifikan. Antara lain, Gerindra, PKS dan Demokrat. Mengingat Gerindra pada 2019 lalu mendapat 2 kursi ketika Pauh masih bergabung dengan Kuranji, dan satu orang incumbent di Pauh yakni Donal Ardhi memperoleh suara di atas 4000-an, tentu saat ini ketika bergabung dengan Luki, potensi suara masih bisa di jaga oleh incumbent Gerindra yang ada di Pauh tersebut.
Akan halnya PKS dan Demokrat, mengingat di masing-masing partai itu ada 2 incumbent, maka untuk melanjutkan masing-masing 2 kursi sangat kecil peluang. Namun 1 kursi bisa dipastikan sudah positif di dua partai tersebut.
Di PKS ada Edmon dan Rafdi, di Demokrat ada Surya Jufri dan Nila Kartika. Nah, dari 4 orang ini 2 diantara nya dipastikan berpeluang lolos ke Aie Pacah. Namun siapa orangnya yang lolos, ini belum bisa di prediksi secara pasti, tapi melihat hasil pantauan dari beberapa TPS di Luki Pauh, antara ke 4 caleg ini terjadi persaingan yang sengit. Rafdi punya basis yang kuat di Pauh, terutama Limau Manih, begitupun Edmon juga punya basis di Luki. Sementara Surya Jufri dan Nila Kartika sama-sama punya basis di Luki. Artinya, ke dua-nya laga di kandang yang sama.
Berarti sudah ada 3 kursi di parpol incumbent, yakni Gerindra, PKS dan Demokrat.
Lalu bagaimana nasib Partai Golkar? Mengingat ada 1 incumbent juga yang berasal dari Luki yakni Mizwar Jambak. Ini agak membuat gamang, karena dari 6 caleg yang ada disana, tidak semua bekerja keras, ada caleg kuda hitam yakni Nisfan Jumadil yang juga punya kans besar mendulang raihan suara, namun apabila tidak ditopang suara partai yang memenuhi syarat harga suara 1 kursi, bisa-bisa Partai Golkar tidak muncul di periode ini, tapi kalau rata-rata caleg mendulang suara mencapai nilai 1 kursi, maka kemungkinan 1 kursi bisa dipertahankan oleh Golkar.
Nah, sudah 4 kursi, berarti tinggal 2 kursi lagi. Siapa yang berpeluang?. Masih dari hasil pantauan lapangan dan informasi dari relawan pemantau di Luki Pauh, ada beberapa partai yang berpeluang mendapatkan 2 kursi ini, yakni PPP, PAN dan Nasdem. Kenapa?, PPP masih ada caleg Incumbent, yakni Dasman, periode lalu dia memperoleh suara 1.755 dengan suara partai 7.995. Namun paska perubahan Dapil, tentu potensi suara tersebut juga bisa mengalami penurunan.
Lalu Nasdem, efek ekor jas Anies juga bisa mempengaruhi perolehan suara partai tersebut. Ada Alfi K yang sudah malang melintang sebagai caleg dari beberapa periode lalu, walau belum berhasil, tapi dengan efek ekor jas Anies ini, dia juga berpeluang mendapat 1 kursi. Terakhir PAN, ada satu Caleg yakni Syamsurizal dari Pauh juga cukup kencang, dia menguasai Kelurahan Pisang sampai ke Kampung Dalam. Ditambah beberapa caleg di PAN yang cukup bekerja keras untuk menambah suara, maka PAN juga berpeluang meraih 1 kursi di Dapil 3, tapi tentu harus menyingkirkan PPP dan Nasdem.
Begitu kira-kira hasil pantauan di Dapil 3 Luki Pauh, namun segala hal bisa berubah, mengingat penghitungan suara secara resmi Dapil 3 baru akan di gelar 17 February mendatang. Dan tentu hasil akhir berasa di tangan KPU Kota Padang. (*)