Sosok Benny Utama Di Pentas Politik, “Sang Petarung Dari Batas Sumut”

More articles

Petarung Politik,dutametro.com–Sosok Benny Utama Di Pentas Politik, “Sang Petarung Dari Batas Sumut”. itulah predikat yang patut disematkan pada Benny Utama. Bupati Pasaman 2 Periode ‘plus’ ini.

Darah Petarung Politik benar-benar ada pada dirinya. Sedikitnya sudah 7 ivent Pilkada dan Pileg yang diarunginya. Dan jika tahun depan kembali ikut, berarti kali yang ke delapan Ia ikut bertarung.

 

Benny – Sabar saat Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Pasaman (26/02/2021). (Foto: Ist)

Tak percaya? Mari kita buka data.

Tahun 2000-2005 silam, untuk pertama kali Benny Utama masuk ke kancah politik. Diusianya yang masih 38 tahun saat itu, Beliau pulang dari perantauan maju menjadi Cawabup, berpasangan dengan Baharudin R. Pilkada Pasaman tak langsung yang diikuti 7 pasangan calon tersebut berhasil dimenangkan dengan mulus.

Masih di periode yang sama, di tahun 2004, Benny dilantik menjadi Bupati Pasaman menggantikan Baharudin R yang mengundurkan diri karena akan maju menjadi Calon Bupati di Kabupaten pemekaran Pasaman Barat. Setahun setelahnya Benny Utama maju sebagai Cabup dengan status incumbent.

Ketika itu Benny berpasangan dengan Letkol. Buyung Nurlan. Namun nasib kurang beruntung. Benny kalah bertarung dan Yusuf Lubis berhasil memenangkan pilkada langsung pertama kali, pasca reformasi bergulir di Indonesia.

Kalah dalam pilkada tak membuat Benny patah arang. Pemilu legislatif yang berlangsung tahun 2009, Benny Utama kembali turun gunung. Sebagai Ketua DPD Golkar Pasaman, Benny maju menjadi Caleg DPRD Pasaman dan berhasil meraih suara terbanyak.

Kala itu Benny mencatatkan sejarah sebagai orang pertama yang mampu meraih suara melebih Bilangan Pembagi Pemilu (BPP) dan mampu menggendong satu Caleg di bawahnya untuk duduk memjadi Aleg DPRD Pasaman.

Sebagai ketua DPD Golkar dan peraih suara terbanyak Benny kemudian didapuk menjadi Ketua DPRD Pasaman. Setahun menjadi ketua DPRD, Mantan Jaksa ini kembali bertarung dalam pilkada. Disini kembali tercatat sejarah. Untuk pertama kalinya di Sumbar pilkada head to head. Benny Utama – Daniel Lubis bertarung dengan Incumbent Yusuf Lubis-Syafrialis. Dalam Pilkada kali ini Benny menunjukkan ketokohannya dan berhasil unggul telak lebih 16 ribu suara, dan terpilih menjadi Bupati Pasaman Periode 2010-2015.

Periodenisasi politik kembali terjadi. Benny – Daniel mengulang berpasangan dalam Pilkada 2015-2020. Head to head kembali terjadi. Yusuf Lubis-Atos Pratama berhasil memenangkan Pilkada waktu itu.

Sama dengan masa lalu, lepas dari pucuk pimpinan Benny tak patah arang. Pada pemilu Legislatif 2019-2024 Benny kembali masuk gelanggang politik. Kali ini Benny memilih maju ke DPRD Provinsi Sumatera Barat.

Seperti diperkirakan banyak pihak. Benny meraup suara terbanyak. Padahal kala itu pemilu dilakukan serentak, Pilpres sekaligus Pileg.

Di Sumatera Barat ketika itu sedang Tsunami politik Capres Prabowo-Sandi. Namun Benny tetaplah Benny. Dengan ‘kendaraan’ Golkarnya, Benny mercatatkan suara hampir 30.000 suara, atau tertinggi dari 65 Aleg DPRD Sumbar, dan bareng dengan Ismet Amzis, mantan Wako Bukittinggi yang juga meraup hampir 30 rb suara.

Setahun berselang, gong pilkada kembali ditabuh. Benny yang didesak publik untuk pulang kampung membenahi Pasaman, kembali bertarung. Disinilah sejarah kembali terjadi. Untuk pertama kalinya di Sumatera Barat Pilkada lawan kotak kosong.

Menariknya waktu itu, 11 orang Pelaku Politik di Pasaman dan di perantauan, berminat dan menawarkan diri ingin berpasangan menjadi wakil Benny Utama. Namun atas pertimbangan banyak pihak, Benny akhirnya dipasangkan dengan Sabar AS. Tapi ada resiko besar yang mesti dihadang, 10 orang yang batal menjadi wakil, tentu akan menjadi lawan dalam Pilkada 2020 itu.

Namun ketokohan Benny kembali teruji di sini. Kendati banyak lawan yang terdeteksi mendukung ‘koalisi Kokos’, namun Benny tetap berhasil meraup 87 persen suara rakyat Pasaman.

Catatkan Sejarah

Ada banyak sejarah yang dicatatkan Ninik Mamak ‘Pucuak Sara’ Kenagarian Tanjuang Baringin Kecamatan Lubuk Sikaping Pasaman ini. Mengawali karirnya sebagai Jaksa di Kejaksaan Negeri dan Kejaksaan Tinggi di berbagai provinsi, Benny kemudian banting stir menjadi pengusaha perkebunan sawit dan usaha swasta lainnya.

Ada tiga sejarah besar yang mampu ditorehkan Benny Utama dalam karir politiknya.

Pertama, tercatat sebagai politisi pertama di Pasaman yang bisa melampaui Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Kala itu Pria Berparas Ganteng ini berhasil meraup sekitar 6.000 suara di Dapil Pasaman 1 (Lubuk Sikaping, Bonjol, Simpati dan Tigo Nagari). Keberhasilan ini juga mengantarkan Benny Utama menjadi Ketua DPRD Pasaman Periode 209-2014.

Kedua, Benny Utama merupakan satu satunya Politisi di Sumbar saat ini yang pernah menempati tiga posisi penting di daerah. Pernah menjadi Wakil Bupati (2000-2004), pernah menjabat Ketua DPRD (200-2010) dan menjadi Bupati Pasaman dua setengah periode, 2004-2005, kemudian 2010-2015 dan 2020-2025.

Menariknya lagi, dijabatan eksekutifnya itu, Benny Utama banyak mengukir prestasi gemilang dan bergengsi. Bahkan tiada tahun tanpa prestasi buat Pasaman.

Diantara yang hebat-hebat itu, adalah raihan prestasi Pemerintahan Tertinggi di Indonesia –malah satu-satunya di Pulau Sumatera, berupa Satya Lencana Parasamya Purna Karya Nugraha dan Benny Utama juga dinobatkan Presiden RI sebagai Bupati Berkinerja Sangat Tinggi di Indonesia di tahun 2014 dan 2015.

Ketiga, terlibat tujuh kali bertarung dalam kancah poltik pada dua dasawarsa terakhir.

Benny Utama memang punya mental petarung dan handal di dunia politik. Kendati sempat jatuh bangun di gelanggang politik, namun performanya tetap stabil dan elektabilitasnya tetap terjaga.

Keempat, Pilkada melawan Kotak Kosong pertama di Sumatera Barat. Pilkada 2020 kemarin merupakan pilkada Pasaman bersejarah dan mencatatkan sejarah di Sumbar. Untuk pertama kali dan baru pertama terjadi Pilkada melawan kolom kosong di Pasaman dan Sumatera Barat.

Realita politik ini jelas dan tidak bisa dilepaskan dari faktor ketokohan Benny Utama di Pasaman. Dalam Pilkada itu Benny-Sabar AS meraup 87,5 persen atau 104.363 suara.

Ada 128.978 pemilih yang menggunakan hak suaranya di Pilkada Pasaman. Mereka memilih di 707 TPS yang tersebar di 12 kecamatan. Dari total pemilih itu, 125.013 suara dinyatakan sah sementara sisanya tidak sah.

Data dan fakta sejarah menunjukan hingga saat ini belum ada politisi dan kepala daerah yang mampu menorehkan catatan itu. Kalaupun ada, tak ada yang “bakuhampeh” seperti dia. Ada menang dan ada yang kalah. Menang tak merasa jumawa dan kalahpun tetap ‘santuy’.

Dan kini, jelang agenda politik lima tahunan mulai dilangsungkan, khabar angin kembali berhembus. Petarung Politik dari wilayah perbatasan Sumbar – Sumut ini, digadang-gadang bakal menjajal kembali ‘Permainan Keras’ di 2024 nanti.

Namun, gelanggang mana yang akan dimasuki Putra Seorang Guru ini, di pertarungan politik ke delapan kalinya itu, belum ada yang bisa memastikan.

Prediksi awal banyak menyebut Benny Utama bakal turun ‘di kelas’ legislatif DPR RI, namun belakangan tersiar pula khabar Dirinya akan diusung dalam suksesi kepemimpinan ‘Rumah Bagonjong’ terbesar di Ibu Kota Sumatera Barat tahun depan, dalam helatan Pilgub Sumbar 2024.

Jalur mana yang dimasuki dan ditempuhnya, kita tunggu saja. Yang jelas soal strategi dan ‘Gizi’ Benny Utama merupakan Tokoh Politik Sumatera Barat paling siap dan punya basis massa yang permanen. (Adv)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest